PORTAL JOGJA - Invasi militer Rusia ke Ukraina mengakibatkan sejumlah fasilitas penting di negara itu rusak.
Meski ada upaya agar Rusia dan Ukraina untuk meakukan perundingan, namun tanda-tanda perang dan invasi militer tersebut belum berhenti.
Tentara Rusia sudah mulai masuk kota dekat Kiev dengan kendaraan tempur lapis baja seperti tank. Mereka juga berhasil merebut bandara Hostomel di barat daya Kiev.
Namun ada satu langkah maju antara Rusia dan Ukraina bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menggelar pembicaraan itu dicapai dalam diskusi via sambungan telepon antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Diharapkan perang Rusia dan Ukraina diharapkan bisa segera berakhir. Sebab serangan udara menggunakan rudal, roket hingga artileri berat juga mengenai pemukiman warga sipil hingga mengakibatkan warga Ukraina luka-luka dan tewas serta bangunan rumah rusak.
Salah satu alasan Rusia melakukan invasi ke Ukraina usai Presiden Putin mengakui kedaulatan dua wilayah yakni Luhansk dan Donetsk memisahkan diri. Dengan didukung Rusia mereka mendirikan Republik Rakyat Luahnsk dan Republik Rakyat Donetsk di bagian timur.
Putin juga beralasan invasi dilakukan untuk elindungan warga penutur Bahasa Rusia dari ancaman genosida namun hal itu dibantah masyarakat luar.
Baca Juga: Arifin Panigoro Pengusaha dan Politisi Senior Tanah Air Meninggal Dunia di Amerika Serikat
Salah satu alasan utama karena Ukranai lebih codong pada Barat dan Amerika Serikat. Ukraina ingin masuk blok NATO. Ha itu ditentang oleh Rusia hingga terjadi invasi militer.