Network
PORTAL JOGJA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak serta merta memberikan pesawat tempur tercanggihnya pada negara lain
Pemerinth Amerika Serikat memberikan syarat ketat dan ketentuan bagi negara yang boleh mendapatkan pesawat F-35 itu.
Salah satunya adalah jadi sekutu terdekat dan telah menjalin kerjasama militer dalam waktu lam.
Belajar pengalaman dari Turki yang pernah menjalin hubungan dengan Amerika Serikat namun kemudian dihentikan karena menjalin kerjasama militer dengan Rusia.
Akibatnya Amerika Serikat menghentikan kerjasama sehingga Turki tak mendapatkan pesawat tempur tercanggih F-35.
Baca Juga: China Kaget Indonesia Borong Pesawat Tempur Rafale dan F-15 EX, Padahal Duku Diejek Beli Nyicil
Sebaliknya Yunani tetangga dekat Turki justru mendapatkan pasokan pesawat tempur dari Amerika Serikat dan sekutunya seperti Prancis.
Perlu diketahui F-35 juga dikategorikan sebagai aset militer AS yang sangat sensitif.
Di kawasan Indo-Pasifik, hanya Singapura, Australia, Jepang, dan Korea Selatan yang memiliki pesawat tempur F-35 tersebut.
Baru-baru ini, Thailand tampak menunjukan minatnya untuk membeli F-35 AS.
Dikutip dari Reuters, wakil presiden senior bisnis internasional perusahaan, Tim Cahill, menegaskan bahwa Thailand memang tertarik untuk membeli pesawat tempur tersebut.
Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Kuda, Monyet dan Ayam 21 Februari 2022: Ekspresikan Bakat Kreativitas Anda
Persetujuan alokasi keuangan untuk pembelian empat jet tempur baru datang setelah Kepala Angkatan Udara Thailand Napadej Dhupatemiya menyatakan minatnya untuk mengakuisisi delapan pesawat F-35 generasi kelima yang dikembangkan oleh Lockheed Martin dari AS.
Angkatan Udara Thailand ingin membeli F-35 untuk menggantikan pesawat F-16 miliknya yang telah berusia lebih dari 20 tahun.
Angkatan Udara Thailand saat ini mengoperasikan sebanyak 12 pesawat tempur Gripen C/D.
Dikutip dari Defence Security Asia, berbicara kepada Radio Free Asia (RFA), Senior Fellow di S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura Richard Bitzinger, AS mungkin enggan menjual F-35 ke Thailand karena ingin menjaga teknologi pesawat tempur agar tidak jatuh ke tangan China.
Baca Juga: 5 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Jantung Jadi Sehat, Otak, dan Memperpanjang Umur
Thailand sebenarnya memiliki dasar yang kuat untuk mengakuisisi pesawat F-35 karena Bangkok dan Washington adalah sekutu dekat yang dibentuk oleh perjanjian itu.
Namun, AS akan tetap khawatir bahwa teknologi sensitif dari pesawat F-35 akan dikompromikan karena antara militer Thailand dan China pernah menjalin kerjasama militer.
Seorang ahli militer China, Andreas Rupprecht, mengatakan cukup mengejutkan Thailand telah menunjukkan minat pada pesawat F-35 karena hubungannya yang berkembang dengan Beijing.
Dia mengharapkan Thailand mungkin lebih tertarik pada jet tempur J-10C buatan China yang telah terlibat dalam latihan bersama antara kedua negara baru-baru ini, sebagaimana dikutip dari Defence Security Asia.
Baca Juga: Ivan Gunawan Sebut Tahun Depan Nikahi Ayu Ting Ting, Dukungan Makin Menguat
Keinginan Thailand untuk membeli F-35 bisa saja berpotensi gagal. Sebab, Thailand saat ini masih bergantung pada senjata buatan China.
Angkatan Laut Thailand diketahui menggunakan kapal perang buatan China.
Selain itu, Thailand membeli mobil dan tank lapis baja, sistem pertahanan udara buatan China.
Angkatan Laut Thailand juga memesan kapal selam buatan China dan yang terbaru, Beijing menawarkan untuk memberikan Bangkok dua kapal selam secara gratis.
Namun semua itu masih tergantung oleh Kongres Amerika Serikat sebagai penentu untuk menyetujui atau menolaknya.
Thailand seharusnya belajar dari kasus Turki. Pemerintah Amerika Serikat punya hak untuk menentukan negara mana yang boleh membeli pesawat tempur F-35.
Artikel ini sebelumnya tayang di Zonajakarta.com, 20 Februari 202 dengan judul "Terungkap Alasan Thailand Berpotensi Ditolak AS untuk Pembelian F-35, Ada Hubungannya dengan China". ***(Andrian Permana/Zonajakarta)
