Pemilik TikTok Ingin Membuat Aplikasi Mirip Clubhouse di China, Aplikasi Serupa Menjamur Seperti Mi Talk

- 6 Maret 2021, 18:27 WIB
Ikon Aplikasi Clubhouse
Ikon Aplikasi Clubhouse /ANTARA/Arindra Meodia/

Kesuksesan aplikasi Clubhouse buatan Amerika Serikat tersebar ke berbagai negara di dunia, termasuk China, yang sejak Februari lalu memblokir Clubhouse.

Di negara tersebut, sebelum diblokir, Clubhouse menjadi ruang diskusi untuk membahas topik sensitif seperti kamp detensi Xinjiang dan kemerdekaan Hong Kong.

Sejak diblokir, aplikasi serupa Clubhouse menjamur di China. Xiaomi Corp pekan lalu meluncurkan aplikasi bernama Mi Talk, yang juga berbasis undangan, untuk pengguna profesional.

Baca Juga: David Schwimmer Kabarkan Reuni 'Friends' akan Mulai Syuting Bulan Depan

Aplikasi mengobrol yang beredar di China diperkirakan akan bisa mengakomodasi sensor dan pengawasan dari pemerintah.

Aplikasi Zhiya buatan Lizhi Inc, yang diluncurkan pada 2018 lalu, digunakan untuk membicarakan game atau bernyanyi, namun, pengguna harus menggunakan nama asli ketika mendaftar.

Menurut CEO Lizhi, Marco Lai, mendaftar dengan nama asli merupakan hal wajib di negara tersebut.

Baca Juga: Teddy Syach Mengaku Hatinya Hancur Saat Harus Menuntun Rina Gunawan Berdoa Menjelang Tiada

Penyelenggara livestreaming audio di China memiliki tim untuk mendengarkan dan menggunakan kecerdasan buatan untuk menghilangkan konten yang tidak pantas, termasuk pornografi dan isu politik yang sensitif.

Aplikasi tersebut sempat dicabut oleh regulator China pada 2019, namun, diizinkan kembali setelah Lizhi memperbaiki Zhiya.***

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah