Hal senada dingkapkan Rachel Tobac, CEO perusahaan keamanan online SocialProof Security, yang mengatakan dalam cuitannya bahwa video tersebut membuktikan bahwa kita telah mencapai pada tahap 'Deepfakes yang hampir tidak terdeteksi'.
“Deepfake akan memengaruhi kepercayaan publik, memberikan perlindungan & penyangkalan yang masuk akal bagi penjahat / pelaku kekerasan yang terekam dalam video atau audio, dan akan (dan akan) digunakan untuk memanipulasi, mempermalukan, & melukai orang,” tulis Rachel dalam akun twitternya.
Namun terlepas dari apa yang para ahli dan publik pikirkan tentang peniru Cruise, TikTok sebenarnya memiliki aturan yang melarang terkait peniruan identitas.***