Marie Thomas Dokter Perempuan Pertama Indonesia Lulusan STOVIA, Jasanya Dikenang di Google Doodle

- 17 Februari 2021, 11:54 WIB
Marie Thomas merupakan dokter perempuan pertama asli Indonesia pada 1922.
Marie Thomas merupakan dokter perempuan pertama asli Indonesia pada 1922. /Wikipedia.org

PORTAL JOGJA – Ada tampilan yang baru dan berubah dari Google hari ini Rabu 17 Februari 2021. Jika Anda mengakses Google ada perubahan di halaman pertamanya.

Pada tampilan Google Doodle, tulisan Google ada di belakang seorang perempuan yang diketahui bernama Marie Thomas.

Siapa Marie Thomas itu? Tidak banyak yang mengetahui sosok Marie Thomas. Namanya berkesan dari Eropa. Apalagi sampai diabadikan di Google Doodle.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Baca Juga: Nyesek, Pengalaman Uya Kuya Dirawat Karena Covid-19

Sebagaimanan dikutip dari Seputartangsel.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Tampilan Google Doodle Hari ini, Marie Thomas Dokter Perempuan Pertama Indonesia Lulusan STOVIA", pada 17 Februari 2021.

Marie Thomas ernyata merupakan orang Indonesia dari MInahasa Sulawesi Utara.

Marie Thomas, dokter perempuan pertama Hindia Belanda pada waktu itu. Pada 17 Februari atau hari ini adalah hari kelahiran Marie Thomas.

Marie lahir pada 17 Februari 1896 di Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara. Ayahnya bernama Adriaan Thomas dan ibunya Nicolina Maramis.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Dua untuk Pekerja Publik Mulai Hari Ini Rabu17 Februari 2021, Cek Daftar yang Terima Vaksin

Baca Juga: Presiden Jokowi Brarap Realisasi Vaksinasi Covid-19 Terus Meningkat Tiap Harinya untuk Ciptakan Kekebalan

Pekerjaan ayah Marie Thomas adalah tentara Hindia Belanda atau KNIL (Koninklijk Nederlansch Indische Leger). Karena ayahnya seorang tentara Hindia Belanda, Marie Thomas dapat bersekolah di sekolah pendidikan dokter STOVIA yang berada di Pulau Jawa yakni di Batavia

School tot Opleiding van Indische Artsen adalah sekolah dokter pribumi yang didirkkan Belanda. Sekolah dokter Stovia pada awalnya untuk memenuhi tenaga kesehatan di wilayah Hindia Belanda. Orang pribumi yang berpendidikan yang bisa bersekolah di Stovia.

Marie Thomas masuk STOVIA empat tahun setelahnya, yaitu 1912. Di awal berdiri tahun 1902, sekolah dokter ini memang hanya menerima siswa laki-laki saja.

Jadi, Marie menjadi wanita pertama yang masuk STOVIA dari 180 siswa saat itu.

Baca Juga: Kisah Para Nabi: Kisah Nabi Nuh As, Seorang Ulul Azmi, Berikut Ini Permohonan Doanya yang Bisa Jadi Teladan

Tidak lama setelah lulus, Marie Thomas menikah pada tanggal 16 Maret 1929.

Suaminya bernama Mohammed Joesoef, seorang dokter yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.

Itu sebabnya setelah menikah Marie tinggal di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi).

Di sana ia bekerja di layanan kesehatan masyarakat Dienst der Volksgezondheid (DVG).

Selama bekerja, Marie banyak membantu wanita di Bukittinggi melahirkan. Selanjutnya ia melakukan banyak penelitian di bidang Obstetri.

Baca Juga: Ada Ruang Guru, Ikatan Cinta Bergeser Jam Tayang, Cek Jadwal Acara TV RCTI 17 Februari 2021

Berkat kegigihannya, Marie Thomas berhasil menjadi dokter obstetri dan ginekologi (penanganan kehamilan dan gangguan organ reproduksi) atau secara awam disebut sebagai dokter kandungan.

Marie Thomas juga menjadi dokter di bidang obstetri dan ginekologi pertama Indonesia.

Kiprah Marie Thomas terus berkibar seiring dengan usia yang bertambah.

Marie Thomas meninggal dunia pada 10 Oktober 1966 di usia 70. Sebelumnya, Marie Thomas sudah mendirikan sekolah kedokteran pertama di Sumatera dan yang kedua di Indonesia.***(Nani Herawati/seputartangsel.com)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah