Kaleidoskop 2020, Kasus Peretasan yang Menghebohkan Dunia dan Indonesia

- 24 Desember 2020, 20:47 WIB
Joe Biden Mempertimbangkan Hukuman Untuk Rusia Atas Dugaan Peretasan di AS.*
Joe Biden Mempertimbangkan Hukuman Untuk Rusia Atas Dugaan Peretasan di AS.* /pixabay.com

Akun itu juga menyebutkan bahwa peretas membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data termasuk nama, alamat, nomor ID dan tanggal lahir. Data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013.

Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya. Dalam cuitannya, @underthebreach mengunggah foto tangkapan layar di sebuah forum peretas di mana sang peretas menyebutkan bahwa data ID termasuk NIK dan NKK.

KPU langsung mengecek data internal mereka sejak adanya klaim peretasan tersebut.

7. Data Covid-19

Peretasan lainnya terjadi pada data Covid-19. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menelusuri dugaan peretasan basis data pasien covid-19 tersebut.

Kominfo mengatakan database covid-19 dan hasil cleansing yang ada di data center aman. Kominfo juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), selaku penanggung jawab keamanan data covid-19 di Indonesia.

Seorang peretas atas nama Database Shopping di dark web RaidForums menjual basis data dari pasien covid-19 di Indonesia, tertanggal 18 Juni. Peretas mengaku data tersebut diambil pada pembobolan 20 Mei lalu.

Fitur spoiler di situs gelap menunjukkan data yang diambil antara lain berupa ID pengguna, jenis kelamin, usia, nomor telepon, alamat tinggal hingga status pasien.

Peretas diduga mengantongi 230.000 data dalam format MySQL dalam unggahan di situs gelap tersebut.

8. ShopBack
Pada akhir September, perusahaan platform cashback e-commerce ShopBack mengumumkan insiden yang melibatkan akses tidak sah ke data pribadi pelanggan, dalam s urat elektronik kepada pelanggan.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah