Kaleidoskop 2020, Kasus Peretasan yang Menghebohkan Dunia dan Indonesia

- 24 Desember 2020, 20:47 WIB
Joe Biden Mempertimbangkan Hukuman Untuk Rusia Atas Dugaan Peretasan di AS.*
Joe Biden Mempertimbangkan Hukuman Untuk Rusia Atas Dugaan Peretasan di AS.* /pixabay.com

Bukalapak mengatakan keamanan data pengguna menjadi prioritas, dan selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna, serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan.

Tautan yang beredar, menurut Bukalapak, adalah informasi dari kejadian tahun lalu. Pada peretasan 2019 lalu, Bukapalak menyatakan sudah menemukan sumber peretasan dan menghentikan akses tersebut.

Selain itu, mereka juga mengingatkan para pengguna untuk secara berkala mengganti kata kunci, sambil perusahaan memperkuat sistem keamanan.

Bukalapak mengalami kasus peretasan tahun lalu, berakibat pada data 13 juta pengguna mereka diambil.

5. Bhinneka

Beberapa hari setelah itu, tepatnya pada 10 Mei, kelompok peretas bernama ShinyHunters mengklaim telah membobol sepuluh perusahaan, salah satunya e-commerce b to b asal Indonesia, Bhinneka.

Kelompok peretas, yang kabarnya juga merupakan dalang peretasan Tokopedia, dia dilaporkan membobol 1,2 juta data pengguna Bhinneka, dan menjualnya di pasar web gelap atau dark web.

Bhinneka menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan saat berbelanja selalu menjadi prioritas, dan telah menerapkan standar keamanan global PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dari TUV Rheinland untuk melindungi pelanggan.

6. KPU

Masih pada bulan Mei, tepatnya 22 Mei, peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Informasi itu datang dari akun @underthebreach, yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data ecommerce Tokopedia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah