Pakar Ekonomi UII Sampaikan Pandangan dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan 2024

3 Januari 2024, 21:11 WIB
Sejumlah pembicara dalam acara “Accounting and Finance Outlook 2024” yang digelar Program Magister Akuntansi di kampus FBE UII Condongcatur Sleman, Rabu 3 Januari 2024. /Chandra/@portaljogja.com/

PORTA JOGJA - Program Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar “Accounting and Finance Outlook 2024” di kampus FBE UII Condongcatur Sleman, Rabu 3 Januari 2024.

 

Dekan FBE UII Johan Arifin mengatakan acara seperti ini akan banyak memberikan manfaat karena disini akan dilakukan prediksi atas kondisi masa depan bangsa kita dari berbagai perspektif bidang Akuntansi dan Keuangan, diantaranya meliputi bidang Akuntansi dan Bisnis Syariah, Audit dan Korupsi, Akuntansi dan Tata Kelola Pemerintah, Sistem Informasi dan E-Government.

"Tahun 2024 masih menjadi tahun penuh tantangan, sentiment potensi geopolitik yang makin meningkat, era suku bunga tinggi dan penyesuaian di bank sentral masing-masing negara di dunia sehingga menimbulkan turbulensi di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia masih menyelimuti sentimen industri pasar modal," ujar Johan dalam sambutannya. 

Baca Juga: Bansos Tak Etis Dijadikan Komoditas Politik, Ganjar : Itu Haknya Rakyat

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menilai kondisi sektor keuangan Indonesia belum terlalu menggembirakan. Sejumlah sektor ekonomi seperti perbankan, dana pensiun, dan asuransi disebut masih belum berkembang signifikan.

"Sektor keuangan kita belum terlalu menggembirakan untuk negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki penduduk 270 juta, perekonomian kita nomor 16 di dunia dari size GDP, tapi sektor keuangan masih underdeveloped," lanjut Johan

Johan menambahkan acara  dengan tema “Penguatan Governansi Pemerintah dan Bisnis” ini, akan membahas berbagai perspektive bidang keilmuwan, meliputi outlook bidang Akuntansi dan Bisnis Syariah, bidang Audit dan Korupsi, biang Akuntansi dan Tata Kelola Pemerintah, serta bidang Sistem Informasi dan E-Government oleh para dosen-dosen dari Jurusan Akuntansi FBE UII. 

Salah satu pembicara Prof Rifqi Muhammad menyampaikan materi tentang Penguatan Tata Kelola Sektor Keuangan Syariah Indonesia: Pondasi Menuju Entitas yang Kuat dan Sehat. Menurutnya sektor keuangan syariah merupakan bagian penting dalam perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia. Ekonomi syariah telah memberikan kontribusi positit bagi perekonomian Indonesia dalam dua dekade terakhir.

"Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan lembaga lembaga keuangan syariah, industri halal dan ekosistem ekonomi syariah yang mulai terbangun dan terintegrasi dengan baik sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengawal perkembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui KNEKS (Komite Nasional Ekonami dan Keuangan Syariah)," ujarnya.

Menurut Rifqi salah satu tantangan yang dihadapi oleh sektor keuangan syariah antara lain diantaranya, sektor keuangan syariah khususnya sektor keuangan komersial Islam masih belum mampu melakukan akselerasi secara mandiri karena masih terbatasnya komitmen pemerintah dalam pengembangan sektor ini.

Selain itu inovasi produk di sektor keuangan komersial masih minim sehingga belum mampu mendukung percepatan, serta kualitas dan kuantitas SDI yang sesuai dengan kompetensi serta mampu beradaptasi dengan perkembangan modernisasi sektor keuangan masih terbatas.

Sementara itu Dr Mahmudi menyampaikan tantangan dan harapan terkait tata kelola pemerintahan tahun 2024. Menurut Mahmudi pemerintah akan menghadapi kondisi ekonomi dan politik yang cukup menantang seiring dengan kondisi nasional dan global yang tidak menentu.

"Dari dalam negeri adanya pemilu pada awal tahun 2024 menyebabkan banyak pihak wait and see tentang siapa yang akan memimpin dan kebijakan apa yang akan dilakukan. Transisi pemerintahan membutuhkan adaptasi dan penyesuaian sehingga akselerasi belum bisa dilakukan dan dirasakan hasilnya," ujar Mahmudi.

Baca Juga: Hari Amal Bhakti ke-78, Kemenag Tingkatkan Spirit Layanan pada Umat

Sementara itu dari aspek global, adanya perang yang masih berlangsung antara Rusia Ukraina dan Palestina Israel menimbulkan ketidakstabilan global yang berdampak pada kenaikan harga-harga produk pangan dan komoditas. Isu lingkungan, seperti pemanasan global juga turut memperburuk kondisi berupa penurunan produksi hasil pertanian yang berakibat pada penurunan kesejahteraan masyarakat, peningkatan biaya produksi dan biaya lingkungan.

Mahmudi menambahkan jika pemilu berjalan lancar, diharapkan akan diperoleh pemimpin baru yang memberikan harapan baru dengan kebijakan-kebijakan yang menyejahterakan rakyat dan membawa kemajuan berbagai sektor.

"Modal sosial masyarakat Indonesia yang mengedepankan persatuan, gotong royong, cinta tanah air, toleransi, semangat bhinneka tunggal ika dapat membantu meningatkan daya tahan bangsa dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan. Stabilitas sosial, ekonomi, dan politik diharapkan tetap terjaga di tahun 2024," ujar Mahmudi.***

 

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler