Prodi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Menggelar 1st InCAF dan 6th NCAF

25 November 2022, 16:28 WIB
The 1st International Conference on Accounting and Finance (InCAF) & 6th National Conference on Accounting and Finance (NCAF) diselenggarakan Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII /Istimewa/

PORTAL JOGJA - Dalam beberapa tahun terakhir, seruan bagi perusahaan untuk mempertanggungjawabkan aktivitas mereka kepada kelompok pemangku kepentingan yang luas telah berkembang.

Saat ini telah diterima secara luas bahwa pelaporan keuangan tradisional tidak lagi memenuhi kebutuhan bisnis yang ingin mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang tangguh dan bertanggung jawab serta tidak hanya dalam waktu dekat tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang.

Laporan keuangan mengacu pada informasi historis yang melihat ke belakang. Perusahaan saat ini juga sangat fokus pada modal keuangan mereka. Sementara itu, kesuksesan bagi banyak organisasi saat ini juga bergantung pada sumber daya lain, seperti keahlian orang-orang mereka, kekayaan intelektual mereka yang dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan, dan interaksi mereka dengan lingkungan dan masyarakat tempat mereka beroperasi.

Baca Juga: UII Yogyakarta Kukuhkan Dua Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi

Pelaporan terintegrasi atau integrated reporting dikembangkan untuk mengisi kesenjangan pelaporan tersebut. Pelaporan terintegrasi menyediakan platform untuk komunikasi pemangku kepentingan tersebut. Akan tetapi beberapa studi terbaru menyimpulkan bahwa pelaporan terintegrasi dipandang hanya sebagai latihan yang harus dilakukan untuk memastikan kepatuhan.

Sejak dirilisnya Kerangka Kerja Internasional pada bulan Desember 2013, kecepatan dan skala adopsi pelaporan terintegrasi oleh organisasi terus meningkat.

The 1st International Conference on Accounting and Finance (InCAF) & 6th National Conference on Accounting and Finance (NCAF) yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia akan membahas berbagai analisis, perspektif, dan hasil riset dari para akademisi, praktisi, pelaku usaha, dan regulator selaku pembuat kebijakan terkait isu-isu integrated reporting.

Kegiatan 1st InCAF dan 6th NCAF ini diharapkan memberikan pencerahan dan solusi konstruktif atas persoalan bangsa dan memberikan kontribusi ilmiah yang bermanfaat bagi dunia akademik.

1st InCAF & 6th NCAF tahun 2022 diselenggarakan masih dalam kondisi pandemi yang belum selesai, namun telah membaik dari dua tahun sebelumnya sehingga panitia melaksanakan secara hybrid (daring dan luring).

Ketua Panitia 1st InCAF & 6th NCAF Ayu Chairina Laksmi mengatakan kegiatan luring diadakan di Gedung Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia dan acara daring menggunakan platform zoom. Penyelenggaraan 1st InCAF & 6th NCAF tahun 2022 ini mengusung tema: “New Challenges and Opportunities of Integrated Reporting”.

"Melalui seminar 1st InCAF & 6th NCAF tahun 2022 ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dimana kita bisa berdiskusi mengenai gagasan dan strategi tantangan utama bagi pelapor terintegrasi saat menerapkan filter materialitas berpusat pada mengidentifikasi pemangku kepentingan utama organisasi," kata Ayu dalam keterangan resmi yang diterima portaljogja.com.

Baca Juga: Mahasiswa UII Berdayakan Masyarakat Desa Melalui Program Pupuk Organik

Adapun pemakalah yang terpilih mempresentasikan penelitiannya dalam forum konferensi 1st InCAF & 6th NCAF ini sebanyak 141 artikel dari berbagai universitas di Indonesia dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, dan juga universitas luar negeri seperti University of Southampton (UK), University of Pécs (Hungary), Universiti Teknologi MARA (Malaysia), Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), Wirtschaftsuniversität (WU) Wien (Austria), dan Universitat de Barcelona (Spain) yang sebagian besar merupakan hasil penelitian.

"Dalam conference ini kami mengajak universitas-universitas lain sebagai mitra. Pada 1st InCAF & 6th NCAF kali ini bergabung 28 universitas mitra sebagai co-host, 1 universitas luar negeri (Nanjing Xiaozhuang University dan 27 universitas di Indonesia.Untuk itu, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para universitas mitra," tambah Ayu.

Para pembicara dalam seminar ini diantaranya, Prof. Phil Hancock selaku Director of Student Experience in the UWA Business School Australia, Zuni Barokah selaku Anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI – DSAK IAI, Stevanus Alexander Sianturi selaku Partner, Forensic and Integrity Services EY dan Rifqi Muhammad dari Universitas Islam Indonesia.***

 

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler