PORTAL JOGJA - Produsen mobil Amerika Serikat Ford Motor Co (F.N) memutuskan untuk segera menghentikan produksi mobil baru di India karena tak kunjung menemukan jalan untuk mencapai profitabilitas.
Dilansir dari Reuters, dalam keterangannya yang dirilis pada Kamis 9 September 2021, Ford menyebut pihaknya mengalami kerugian operasional hingga lebih dari $2 milyar dalam sepuluh tahun terakhir di India.
Jika merunut ke belakang, Ford telah masuk ke India selama 25 tahun, namun dalam rentang waktu tersebut perjuangan untuk menghasilkan keuntungan tak kunjung memberikan hasil yang diharapkan.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Australia Dekati Angka 2.000 Kasus, Virus Delta Semakin Menguat
Ford bahkan tak mampu menembus angka 2% penjualan di pasar kendaraan penumpang. Permintaan kendaraan baru di India menurut keterangan termasuk rendah.
"Terlepas dari kerja keras kami, kami belum dapat menemukan jalan berkelanjutan menuju profitabilitas jangka panjang," kata kepala Ford India Anurag Mehrotra dalam pernyataannya.
Sebelumnya, India diperkirakan akan menjadi pasar mobil terbesar ketiga di dunia pada tahun 2020 setelah China dan Amerika Serikat dengan penjualan sekitar 5 juta kendaraan per tahun. Namun yang terjadi justru sebaliknya, penjualan hanya mencapai sekitar 3 juta, masih tertinggal dari Eropa dan Jepang.
Keputusan Ford ini mengikuti pembuat kendaraan AS lain seperti General Motors (GM.N) dan Harley Davidson (HOG.N) yang telah meninggalkan India dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan perusahaan-perusahaan ini sekaligus menjadi kemunduran bai kampanye "Make in India" yang sempat diserukan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Pasar mobil India sat ini didominasi oleh mobil murah, terutama mobil kecil buatan Suzuki Motor Corp Jepang. Maruti yang merupakan produk Suzuki menyumbang tujuh dari 10 penjual teratas bersama Hyundai Motor Korea Selatan.