Strategi Baru Nissan dengan Baterai Lokal Buatan Inggris

27 Januari 2021, 09:12 WIB
Ilustrasi mobil Nissan /Pixabay

PORTAL JOGJA - Awal pekan keempat di Januari 2021 Nissan berencana untuk memangkas sekitar 160 pekerjaan berbasis kantor di Inggris, Selasa, 26 Januari 2021. Seperti dikutip Portaljogja.com dari Reuters, melaporkan bahwa perusahaan berbasis di Jepang tersebut terus mengalami penurunan penjualan.

Sebelumnya pada Jumat, 22 Januari 2021 Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson menyatakan optimismenya dengan keputusan Nissan menggunakan baterai dari Inggris untuk kendaraan listrik yang diproduksinya.

"Ini adalah mosi percaya yang besar di Inggris dan berita fantastis untuk tenaga kerja Nissan yang brilian di Sunderland dan manufaktur kendaraan listrik di negara ini," kata Boris melalui akun Twitter @BorrisJohnson.

Baca Juga: 13 Daftar Beasiswa 2021 Beserta Link Informasi dan Syarat-syarat yang Dibutuhkan,

Baca Juga: Semakin di Atas, Ikatan Cinta Kembali Pecah Rekor, Sudah 5 Kali!

Hal ini dilakukan Nissan untuk menghindari tarif pajak mobil listrik yang tinggi dibandingkan dengan memakai produk baterai mobil listrik dari luar Inggris.

Chief Operating Officer Nissan Ashwani Gupta menyatakan bahwa keputusan Nissan untuk menggunakan baterai lokal Inggris akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

“Ini memang akan memakan waktu beberapa bulan sebelum terealisasi. Namun ini adalah peluang bagi Nissan untuk maju setelah mengalami berbagai masalah,” ujar Ashwani Gupta.

Sebelumnya, Nissan telah mengalami kemunduran dengan berbagai terpaan antara lain tsunami, gempa bumi, banjir salju dan Covid-19 yang menyebabkan penurunan drastis penjualan.

Baca Juga: Ibrahimovic dan Lukaku Terlibat Adu Fisik dalam Derby Milan di Ajang Coppa Italia, Inter Menang 2-1

Baca Juga: Gunung Merapi Makin Bergolak, Awan Panas Guguran Meluncur Hingga 1,5 Km

Nissan membuat sekitar 30.000 mobil listrik di pabrik Sunderland, sebagian besar dengan baterai 40 kilowatt-jam yang bersumber secara lokal.

Ashwani Gupta yakin bahwa skema baru yang dijalani Nissan akan membangkitkan perusahaan asal Jepang ini.

“Kami telah memperbarui perangkat lunak kami, kami telah memperbarui proses kami. Tidak apa-apa. Kami terus menyesuaikan bisnis untuk memaksimalkan efisiensi sesuai kondisi pasar,” ujar Ashwani Gupta.

Ashwani Gupta optimis dengan adanya produk baterai lokal akan meningkatkan keuntungan bagi pemerintah Inggris dan Nissan sendiri.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini, Rabu 27 Januari 2021, Antam Stagnan dan UBS Naik

Baca Juga: Selain Menyehatkan Ini 7 Manfaat Shalat 5 Waktu

"Mobil listrik akan lebih banyak menarik pangsa pasar. Artinya, keuntungan atas investasi Nissan pada jenis teknologi ini akan semakin baik dari hari ke hari," kata Gupta. 

Nissan telah membuka pabrik mobil terbesar di Inggris pada 1986 dan memproduksi hampir 350.000 kendaraan di sana pada 2019.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler