Nyai Manis Sepuh, Kerbau Bule Milik Keraton Surakarta Mati di Kandang

- 12 November 2020, 07:28 WIB
Ilustrasi tradisi Kirab Kebo Bule yang diselenggarakan Keraton Surakarta menyambut malam Tahun Baru Hijriyah
Ilustrasi tradisi Kirab Kebo Bule yang diselenggarakan Keraton Surakarta menyambut malam Tahun Baru Hijriyah /Jurnal Presisi//facebook@tiyang jawi

PORTAL JOGJA - Kerbau bule milik keraton Surakarta yang biasanya mengiringi kirab Upacara 1 Suro ditemukan mati di kandang pada pukul 07.00 WIB, Rabu 11 November 2020. Kerbau bule tertua koleksi Keraton Surakarta tersebut mati akibat penyakit radang lambung yang diderita sejak lima hari terakhir.

Heri Sulistyo salah satu abdi dalem keraton yang sehari-hari bertugas memelihara kerbau milik keraton mengatakan "Akibat radang lambung ini kalau makan pasti 'mbalik' (dimuntahkan) lagi. Selain itu, kalau menurut dokter ya faktor usia juga,"

Kerbau bule yang dinamakan Nyai Manis Sepuh tersebut mati di umur 35 tahun. Dengan berkurangnya satu ekor, maka saat ini kerbau milik Keraton Surakarta tersisa 21 ekor.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Ayah - Seventeen

Menurut Heru, untuk penguburan kerbau Nyi Manis Sepuh sendiri dilakukan di Sitinggil Keraton Surakarta. Ia mengatakan untuk prosesi penguburan dipimpin oleh ulama keraton dan sebelum dikubur, kerbau dibungkus dengan kain kafan berwarna putih.

"Untuk 'uba rampe' (perlengkapan) yang dipakai juga ada dupa dan bunga. Proses penguburan sekitar tiga jam," katanya.

Sementara itu, kerbau koleksi Keraton Solo atau disebut juga dengan kebo bule hingga saat ini masih dianggap keramat oleh sebagian orang.

Bahkan, setiap malam 1 Suro atau 1 Muharram Keraton Solo menyelenggarakan arak-arakan yang juga diikuti kebo bule.

Baca Juga: Italia Hajar Estonia 4-0, Vincenzo Grifo Cetak Dua Gol

Pada kirab tersebut, kebo bule sebagai "cicik lampah" atau pembuka iring-iringan yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga Keraton Surakarta. Bahkan, sebagian orang tidak ragu untuk mengambil sisa makanan maupun kotoran yang dikeluarkan selama arak-arakan karena dianggap sebagai pembawa berkah.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: PortalJogja.com.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x