PDIP Buka Buku Soal KTA Bobby setelah Tutup Buku Soal KTA Gibran

- 7 November 2023, 11:36 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution
Wali Kota Medan Bobby Nasution /Foto:ANTARA/Diskominfo Kota Medan/

PORTAL JOGJA - Pihak PDI Perjuangan menyatakan sudah tutup buku persoalan Kartu Tanda Anggota (KTA) Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Namun sekarang pihak partai pimpinan Megawati ini malah membuka buku soal KTA Walikota Medan Bobby Nasution sekaligus kakak ipar Walikota Surakarta, sehubungan dengan dukungannya pada pasangan bacapres dan bawacapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

PDIP memberikan Bobby waktu tiga hari untuk segera mengembalikan KTA-nya
bila memilih bergabung untuk mendukung pasangan Prabowo dan Gibran. Ini disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun usai bertemu Bobby di Kantor DPP PDIP,Jakarta pada Senin 6 November 2023.

"Kami kasih tadi dua tiga hari ini, nanti dia (Bobby) akan sampaikan," kata Komar, sapaan Ketua Bidang Kehormatan PDIP sebagaimana dikutip dari Portal Jogja dari ANTARA.

Pernyataan pihak partai besutan Megawati ini dipicu saat Minggu 5 November 2023, menantu Presiden Joko Widodo ini menyatakan mengikuti sukarelawan Rumah Kolaborasi untuk mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Fans JKT48 Ada Kabar Baik, JKT48 Official Store Hadir di Shopee

Setelah pernyataan itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memanggilnya untuk menghadap dan memberikan klarifikasi tentang hal tersebut. Ia segera memenuhi panggilan itu pada Senin 6 Oktober 2023. Saat disapa wartawan setelah tiba di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, nampak di mobilnya ada seragam kader PDI Perjuangan yang dibungkus dengan plastik tergantung di dalam mobilnya.

Setelah itu, Bobby Nasution menghadap Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun. Dari Komar diketahui Bobby telah meminta izin pihak PDI Perjuangan supaya dapat mendukung Prabowo-Gibran, namun tetap menjadi kader banteng.

Tentu saja keinginan ini tidak bisa diwujudkan karena partai besutan Megawati ini tidak ada istilah dan melarang bermain 'dua kaki' pada Pilpres 2024. Untuk itu bila masih ingin mendukung pasangan Menhamkan dan kakak iparnya, maka ia harus menyerahkan KTA dan mengundurkan diri secara resmi.

"Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, 'eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan' kan tidak bisa begitu," ujar Komarudin Watubun.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah