PP Muhammadiyah Serukan Salat Ghaib untuk Korban Konflik Israel-Palestina, Berikut Tata Caranya

- 13 Oktober 2023, 06:20 WIB
Ilustrasi - Salat Ghaib
Ilustrasi - Salat Ghaib /Canva/

PORTAL JOGJA - Konflik yang terjadi di jalur Gaza mengakibatkan kenaikan dramatis angka kematian di kawasan tersebut. Menghadapi konflik Israel -Palestina Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak umat muslim di seluruh dunia untuk melaksanakan salat ghaib.

Seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah Salat ghaib adalah bentuk salat jenazah yang dilakukan ketika jenazah seseorang tidak dapat hadir di hadapan orang yang akan melaksanakan salat tersebut atau ketika jenazah tersebut berada di tempat yang jauh. Sebagaimana dikutip dari hadis yang terkait, Rasulullah SAW pernah melaksanakan salat ghaib untuk Ashamah an-Najasyi dengan melakukan empat takbir.

Salat ghaib didasarkan pada hadis Nabi Saw. “Dari Jabir r.a (diriwayatkan) bahwa Nabi saw telah menyalatkan Ashamah an-Najasyi, lalu ia (Nabi) takbir empat kali [H.R. al-Bukhari].

Baca Juga: Siap Amankan Pemilu 2024, Polresta Yogyakarta Gelar Pelatihan Sistem Pengamanan Kota

Ada pula hadis lain yang berbunyi: Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan), bahwa Nabi saw telah memberitahukan kematian Najasyi pada hari kematiannya, beliau (Nabi) keluar (bersama sahabat) ke tempat Salat , lalu beliau atur saf mereka dan bertakbir empat kali.” [H.R. al-Bukhari].

Melaksanakan salat ghaib untuk rakyat Palestina adalah tindakan yang mencerminkan empati, solidaritas, dan dukungan dari umat Muslim secara luas. Melaksanakan salat ghaib menunjukkan bahwa umat Muslim mendukung perdamaian, keadilan, dan perlindungan hak asasi manusia. Dengan salat ghaib dan doa bersama dapat memberikan ketenangan dan harapan kepada mereka yang terkena dampak konflik.

Tata Cara Salat Ghaib

Pertama-tama, menyiapkan diri untuk salat ghaib dengan suci dari najis dan hadas, menghadap kiblat, menutup aurat. Melakukan salat janazah dengan empat takbir tanpa ruku, tanpa sujud, dan tanpa duduk.

Takbir pertama, dilanjutkan dengan membaca ta’awudz, lalu membaca surat al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ . الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ .

Takbir kedua, dilanjutkan dengan membaca shalawat:

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah