Ayah Brigadir J Menilai Ada Kejanggalan Terkait Kematian Anaknya: Kalau Memang Salah Tak Harus Dibantai

- 13 Juli 2022, 21:17 WIB
Ayah Brigadir J mempertanyakan cara penindakan polisi terhadap orang yang salah.
Ayah Brigadir J mempertanyakan cara penindakan polisi terhadap orang yang salah. /Kolase CerdikIndonesia.com /Net

PORTAL JOGJA - Baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih menjadi sorotan di masyarakat.

Aparat kepolisian menyebut baku tembak ini mengakibatkan Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo tewas oleh tembakan Bharada E.

Keluarga Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat menilai banyak kejanggalan dari kasus pelecehan seksual yang dituduhkan pada Brigadir J. 

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 di Jepang Meroket Hingga 90.000 Kasus, Terbanyak Sejak 17 Februari

Ayah Brigadir J mempertanyakan cara penindakan polisi terhadap orang yang salah.

"Kalau memang salah tak harus dibantai. Saya tengok lukanya kayak dibantai," kata ayah Brigadir J.

Video berisi wawancara ayaj Brigadir J yang tersebar di media sosial tersebut, salah satunya diunggah oleh akun twitter @Mei2Namaku pada Rabu, 13 Juli 2022.

Dalam video tersebut ayah Brigadir J juga menceritakan beberapa jam sebelum kejadian keluarga sempat berkomunikasi.

Tetapi saat mendapat kabar meninggalnya Brigadir J, Polisi mengatakan tak ada HP milik Brigadir J.

"HP-nya ada tiga. Tetapi saat diminta, mana HP adik saya, tetapi dijawab tak ada HP. Masak tak ada, apa sengaja dihilangkan," katanya lagi.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah