PORTAL JOGJA - Baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih menjadi sorotan di masyarakat.
Aparat kepolisian menyebut baku tembak ini mengakibatkan Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo tewas oleh tembakan Bharada E.
Keluarga Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat menilai banyak kejanggalan dari kasus pelecehan seksual yang dituduhkan pada Brigadir J.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 di Jepang Meroket Hingga 90.000 Kasus, Terbanyak Sejak 17 Februari
Ayah Brigadir J mempertanyakan cara penindakan polisi terhadap orang yang salah.
"Kalau memang salah tak harus dibantai. Saya tengok lukanya kayak dibantai," kata ayah Brigadir J.
Video berisi wawancara ayaj Brigadir J yang tersebar di media sosial tersebut, salah satunya diunggah oleh akun twitter @Mei2Namaku pada Rabu, 13 Juli 2022.
Dalam video tersebut ayah Brigadir J juga menceritakan beberapa jam sebelum kejadian keluarga sempat berkomunikasi.
Tetapi saat mendapat kabar meninggalnya Brigadir J, Polisi mengatakan tak ada HP milik Brigadir J.
"HP-nya ada tiga. Tetapi saat diminta, mana HP adik saya, tetapi dijawab tak ada HP. Masak tak ada, apa sengaja dihilangkan," katanya lagi.