Kemenag: Kegiatan Susur Sungai Berisiko Tinggi, Harus Dievaluasi!

- 16 Oktober 2021, 04:30 WIB
Dirjen Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani.
Dirjen Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani. /Foto: kemenag.go.id/Humas/

PORTAL JOGJA - Menyusul kejadian tragis yang menimpa belasan sista MTs Harapan Baru Ciamis Jawa Barat yang tenggelam dan meninggal saat mengikuti kegiatan kepanduan susur sungai pada Jumat 15 Oktober 2021, Kementerian Agama meminta kegiatan susur sungai dievaluasi.

Dilansir dari laman Kementerian Agama, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani menyatakan duka cita atas musibah tersebut. "Kami sampaikan duka mendalam. Semoga keluarga para siswa tetap tabah dan sabar," ujar Ali Ramdhani seperti dikutip laman Kemenag.

Lebih lanjut Ali Ramdhani menyatakan, para siswa tersebut meninggal saat mengikuti proses pendidikan. "Insya Allah mereka syahir," Ali Rhamdani mendoakan.

Baca Juga: Gonjang Ganjing PSS, Bupati Sleman Ultimatum Pemegang Saham dan Manajemen PT PSS

Hanya saja mengingat kegiatan susur sungai memiliki risiko tinggi atas keselamatan siswa, Ali Rhamdhani pun mendesak agar kegiatan tersebut dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakuriler madrasah.

Evaluasi perlu dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang memiliki potensi risiko tinggi. "Keamanan dan keselamatan dalam kegiatan pembinaan madrasah harus menjadi perhatian dan prioritas utama," pesannya.

Selain 11 siswa dinyatakan meninggal dunia, sebanyak dua siswa lainnya saat ini juga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur tersebut awalnya diikuti oleh 150 siswa.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah