Network
PORTAL JOGJA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid meminta pemerintah mendahulukan kesejahteraan para guru daripada melanjutkan proyek pengadaan laptop 10 juta atau dikenal dengan laptop merah putih, yang kontroversial.
Hidayat menilai, pemerintah sebaikanya mendengar suara para guru yang mengkritisi proyek tersebut di tengah pandemi.
Hidayat Nur Wahid menyampaikan hal tersebut merespons pernyataan Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih.
Baca Juga: Jokowi Gagal Prediksi Corona Varian Delta, Ombudsman: Kecolongan Karena Utamakan TKA
Titi Purwaningsih menilai, program pengadaan laptop yang memakan anggaran sebesar Rp17,42 triliun yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) belum tepat dilakukan.
Pernyataan Titi Purwaningsih yang menjadi headline dari salah satu media nasional itu direspons Wakil Ketua MPR RI yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter.
Menurut Hidayat, wajar jika Fraksi PKS di Parlemen menolak proyek pengadaan laptop dari Kemendikbud Ristek dan meminta untuk mengutamakan kesejahteraan para guru.
“Dengan argumen2 itu, wajar @FPKSDPRRI menolak proyek pengadaan Laptop dari Kemendikbudristek. Publik juga menolak karena anggaran untuk per laptopnya dinilai tidak wajar. Dan di era pandemi ini, Guru2 Honorer juga mengkritisinya, agar kesejahteraan para Guru didahulukan,” kata Hidayat, dikutip PortalJogja.Com, Sabtu, 31 Juli 2021.
Baca Juga: Peserta Harus Tahu! Ini Nilai Ambang Batas Seleksi CPNS 2021Baca Juga: Peserta Harus Tahu! Ini Nilai Ambang Batas Seleksi CPNS 2021
