Gereja Katedral Makassar Dibom, Menteri Agama Yaqut Kutuk Keras dan Sebut Aksi Ini Tidak Dibenarkan Agama

- 28 Maret 2021, 12:41 WIB
Menag Yaqut Cholil Quomas mengutuk tindakan ledakan bom di Gereja Katedral Makassar
Menag Yaqut Cholil Quomas mengutuk tindakan ledakan bom di Gereja Katedral Makassar /Pikiran Rakyat

PORTAL JOGJA - Aksi pengeboman terjadi di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kartini Kota Makassar Sulawesi Selatan pada Minggu pagi 28 April 2021.

Atas peristiwa tersebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang tersebut.

Menag menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Yaqut melalui siaran pers.

Baca Juga: Ledakan di Gereja Katedral Makassar di Minggu Palma, Kejadian Serupa 4 Tahun Lalu di Mesir Menewaskan 44 Orang

Baca Juga: Hotman Paris: Tidak Suka Main Drama di Instagram dengan Panggil Mamiiiiiiii!! Nyindir Siapa?

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral Makassar tersebut, sejumlah orang dilaporkan terluka, dimana saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral.

Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menteri Agama berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Tak hanya itu, Menag  juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Baca Juga: Breaking News: Ledakan di Gereja Katedral Makassar di Minggu Palma, Tertangkap Kamera CCTV

Baca Juga: Informasi Stok Darah PMI DIY Hari Ini Minggu 28 Maret 2021, Stok Plasma Konvalesen Nyaris Kosong

Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya. Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: humas kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah