"Kandungan radioaktif akan kita teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera Danni Gathot Harbowo.
Baca Juga: Ayu Dewi Bahagia Ketemu Aldebaran Ikatan Cinta : Semoga diFoll Back Mas Al
"Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan, jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," ujar Danni.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.
"Batu harus kita lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," katanya.
Menurutny kalau dentuman belum dapat dipastikan, sebab bila hujan meteor seharusnya ada cahaya memanjang, namun untuk siklus hujan meteor puncaknya sudah terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januari.
"Untuk sampel yang dimiliki warga akan kita teliti terlebih dahulu unsur yang terkandung," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Camat Punggur, Priyadi. "Kita telah cek ke lokasi, tepatnya di Kampung Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Lampung Tengah mengenai batu yang diduga meteor jatuh," ujar Priyadi.