Gempa Kepulauan Talaud Sulut Akibatkan Gereja Terdampak, RSUD dan Sejumlah Rumah Rusak

- 22 Januari 2021, 17:17 WIB
Gempa Kepulauan Talaud akibatkan rumah dan RSUD rusak, serta bangunan terdampak.
Gempa Kepulauan Talaud akibatkan rumah dan RSUD rusak, serta bangunan terdampak. /- Foto : tangkapan layar Twitter @BNPB_Indonesia/

PORTAL JOGJA – Gempa dengan magnitude 7,0 yang terjadi pada Kamis malam 21 Januari 2021  pukul 19.23 WIB telah mengakibatkan gereja terdampak, RSUD dan sejumlah rumah mengalami kerusakan.

Dilansir dari laman BNPB, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan, satu unit gereja di Desa Ganalo, Tampan Amma terdampak dan RSUD di Desa Mala Melonguane mengalami kerusakan.

Gempa yang berpusat di 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara itu juga mengakibatkan 2 unit rumah mengalami rusak ringan dan 3 unit terdampak. Tingkat kerusakan pada ketiga unit rumah tersebut masih dalam proses pendataan petugas di lapangan.

Baca Juga: 8 Orang Terpapar Covid-19 Hasil Tracing Kasus Positif Bupati Sleman

Dua unit rumah rusak berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara, sedangkan rumah terdampak lainnya diidentifikasi masing-masing di Desa Ganalo, Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala, Kecamatan Melonguane dan Desa Bantik, Kecamatan Beo. Hingga hari ini, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.   

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyebutkan, berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

“Sebanyak 18 kecamatan pada kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut,” papar Raditya Jati.

Baca Juga: Mendikbud Akhirnya Tunda Pelaksanaan Asesmen Nasional, Optimalkan Persiapan

Sementara itu, dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud dengan luas bahaya 75.479 hektar. Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada  tahun 1914, 1957, 1969, dan 2009.

Data  bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi bukan karena guncangan gempa, namun dikarenakan reruntuhan bangunan. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat agar waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. ***

Editor: Siti Baruni

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x