Network
PORTAL JOGJA – Pencarian hari ke-12 pesawat Sriwijaya Air SJ-182, tim SAR gabungan fokus ke dalam pencarian di bawah air untuk menemukan perekam suara Cockpit Voice Recorder (VCR).
Direktur Operasi Badan SAR Nasional, Brigjen Rasman MS mengatakan tim SAR gabungan melakukan penyelaman di sekitar perairan Kepulauan Seribu dengan luas setiap sektor mencapai 15-30 meter.
“Fokus pencarian kita lebih kepada bawah air, kita bagi dalam empat sektor.”ujar Rasman dalam konferensi pers di JICT II, Tanjung Priok, seperti yang dikutip Portal Jogja dalam Antaranews.
Baca Juga: Gempa Maluku Tenggara M 5,5 Tidak Berpotensi Tsunami, BNPB Minta Masyarakat Waspada
Empat sektor pencarian tersebut terdiri dari udara, permukaan, bawah permukaan, dan penyelam.
Tim SAR gabungan mempersempit area pencarian di bawah lautm karena diperkirakan di situlah titik pecahan dari pesawat Sriwijaya SJ-182.
Hal itu terbukti dengan masih ditemukannya korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ,”lanjut Rasman.
Baca Juga: Kiwil dan Rohimah Hari Ini Jalani Mediasi, Apa Hasilnya ?
Pada pencarian hari ke-11 sudah ditemukan 14 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Sedangkan rencana operasi SAR hari ke-12, sekitar 300 orang penyelam akan diterjunkan dalam pencarian ini.
Sebelumnya Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan perekam data penerbangan flight data recorder (FDR) pada 12 Januari 2021 lalu dan telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Namun, sampai saat ini CVR dari kotak hitam yang dapat memberikan petunjuk situasi kokpit saat pesawat jatuh, masih belum ditemukan.
Baca Juga: Dayana Gadis Kazakhstan yang Viral Menangis Ketika Cerita Soal Haters Indonesia, Fiki : Maafin Aku
Menurut laporan Basarnas, memasuki pencarian hari ke-12 total telah ditemukan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 potongan bagian besar pesawat.
Pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.***
