Gunung Ili Lewotolok NTT Tiba-Tiba Erupsi, Begini Kronologinya

- 27 November 2020, 10:55 WIB
Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT erupsi.
Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT erupsi. /- Foto : Magma Indonesia

PORTAL JOGJA – Gunung Ili Lewotolok yang berada di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur Jum’at 27 November 2020 pagi mengalami erupsi. Padahal sebelumnya, status Gunung Ili Lewotolok adalah Waspada (Level II)

Dalam siaran pers tertulisnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan,  tingkat aktivitas atau status Gunung  Ili Lewotolok adalah Waspada (Level II) sejak 7 Oktober 2017.

Pasca status ditetapkan  Waspada atau Level II, visual tinggi asap Gunung Ili Lewotolok cenderung menunjukkan penurunan. Dalam pengamatan 3 bulan terakhir, tinggi asap rata-rata kurang dari 100 meter di atas puncak.

Baca Juga: Hadiri Acara Rizieq, Wali Kota Depok Mohammad Idris Terkonfirmasi Positif Covid-19

Begitu juga dengan kegempaan. Kegempaan  Gunung Ili Lewotolok berangsur menurun secara fluktuatif. Data kegempaan dalam 3 bulan terakhir, tercatat hingga 26 November 2020,  terekam stabil.

Rata-rata harian kegempaan sebesar 1 kali Gempa Hembusan, 2 kali Gempa Vulkanik Dalam, 1 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 1 kali Gempa Tektonik Jauh.  

Sebelum erupsi pada pagi ini, beberapa Gempa Vulkanik Dalam sempat terekam pada pukul 19.47 WITA malam tadi, yang kemudian terekam kembali secara beruntun pada pukul 19:51, 19:52, 19:53, dan pada pukul 22:55 WITA.

Baca Juga: BPPTKG Ingatkan Potensi Bahaya Merapi : Guguran Lava, Lontaran Material Vulkanik Hingga Awan Panas

Gempa Vulkanik Dalam masih berlanjut pada dini hari hingga pagi tadi yakni pada pukul 2:42, 5:37, dan 5:56 WITA, serta gempa Tektonik Lokal pada pukul 4:11 WITA. Selanjutnya, pada pukul 05.57 WITA terjadilah erupsi atau letusan.  

PVMBG juga mencatat,  pasca letusan terekam tremor hingga pukul hingga pukul 7:50 WITA dengan amplitudo tremor 2-3 mm (dominan 2 mm).  Dengan data kegempaan dan visual seperti saat ini, PVMBG menyebut aktivitas Gunung Ili Lewotolok tinggi dan berpotensi terjadinya erupsi susulan.

PVMBF juga mengingatkan, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu pijar dan hujan abu lebat di dalam area radius 2 km dari puncak atau Kawasan Rawan Bencana III. Hujan abu berpotensi dapat menjangkau area yang lebih jauh tergantung dari arah dan kecepatan angin.

Baca Juga: Ada Sepeda yang Disita KPK Terkait Dugaan Kasus Suap Edhy Prabowo, Berapa Harganya?

Sementara potensi bahaya lain berupa longsoran atau guguran material lapuk dari bagian puncak yang merupakan bagian atas intrusi yang diperkirakan mempunyai volume sekitar 400.000 m3 mengarah ke Tenggara.

Dengan peristiwa tersebut, PVMBG mengeluarkan rekomendasi diantaranya adalah masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung ataupun pendaki dan wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktiivitas dalam zona perkiraan bahaya. ***

Editor: Siti Baruni

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah