Terbang dari Bangkok Jokowi Buka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta

20 November 2022, 06:01 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo), membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu19 November 2022 /Foto Moch Isnaeni/

PORTAL JOGJA - Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang diselenggarakan di Kota Surakarta, Jawa Tengah dibuka oleh Presiden Joko Widodo Sabtu 19 November 2022.

Dalam sambutannya Jokowi merasa senang dan terhormat bisa menghadiri acara pembukaan Muktamar Muhammadiyah  dan Aisyiyah yang digelar di stadion Manahan .  

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur, saya senang dan merasa sangat terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada pagi hari ini. Alhamdulillah saya dan Bu Iriana bisa bersilaturahmi langsung dengan bapak, ibu semuanya," kata Jokowi seperti dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Minggu 20 November 2022 : Sinetron Karena Aku Sayang, Preman Pensiun dan Ikatan Cinta

Jokowi dan Iriana tiba dari lawatannya ke Bangkok, Thailand, di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat malam.

"Setelah di Kamboja empat hari, kemudian langsung ke Bali karena KTT G20 tiga hari, dan dua hari lalu terbang ke Bangkok, Thailand, dua hari; tadi malam saya masih berada di Bangkok dan sampai di Kota Solo jam 11 malam," tambahnya.

Dia mengaku mempercepat kepulangannya dari KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) Bangkok demi menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Surakarta.

"KTT APEC seharusnya baru selesai sore hari ini; tetapi karena hormat saya, respect saya terhadap undangan dari PP Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka saya pulang duluan mendahului pemimpin lain," kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

"Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat serta pengobatan dan vaksinasi. Alhamdulillah, Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Kita juga termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia," ungkap Jokowi.

Menurutnya, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat dan keberhasilan penanganan pandemi tersebut menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Namun, pandemi belum sepenuhnya usai, masalah baru muncul. Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global sehingga harga-harga pangan naik, harga-harga BBM dan listrik juga meningkat tajam di seluruh dunia," kata Jokowi.

Meskipun tantangan berat dan sangat sulit, tambahnya, pemulihan ekonomi Indonesia bisa dikelola dengan baik.

"Inflasi kita masih bisa terkendali di kisaran 5,7 persen, artinya rata-rata kenaikan harga di sekitar 5 persen ini jauh lebih rendah dari rata-rata inflasi di negara-negara dunia. Alhamdulillah kinerja ekonomi Indonesia cukup menggembirakan karena di kuartal ketiga ekonomi kita bisa tumbuh 5,72 persen. Perdagangan kita juga meningkat 58 persen," jelas Jokowi.

Dia menambahkan Indonesia pun terus melakukan transformasi nasional.

"Kita tidak boleh mengekspor bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun. Kita harus melakukan hilirisasi industri di dalam negeri supaya mendapatkan nilai tambah. Kita juga mendongkrak supaya UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) kita naik kelas dengan digitalisasi dan memasukkan ke platform-platform digital untuk menciptakan peluang kerja, untuk nilai tambah yang maksimal di dalam negeri," tegas Jokowi.

Baca Juga: 'Heal Bag' Inovasi Tas Jinjing yang Bisa Cegah Nyeri Pinggang

Muktamar ke-48 Muhammadiyah mengusung tema "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta", sedangkan Muktamar ke-48 Aisyiyah bertemakan "Perempuan Berkemajuan Mecerahkan Peradaban Bangsa".

Agenda yang akan dibahas dalam muktamar tersebut meliputi laporan PP Muhammadiyah periode 2015-2022, program PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan isu-isu strategis.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler