Batu Meteor Jatuh di Lamung Tengah, Peneliti Ungkap Hasil Penelitian, Itu Benar Batu Meteor

1 Februari 2021, 10:10 WIB
Batu yang diduga meteor dan penyebab suara dentuman yang didengarkan warga Lampung pada Kamis malam. /ANTARA/HO-Camat Punggur/

PORTAL JOGJA - Batu meteor jatuh di Kabupaten Lampung Tengah beberapa waktu lalu. Peneliti memastikan batuan yang telah ditemukan tersebut benar adalah batu meteor.

Hal itu terungkap setelah sejumlah peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang datang ke lokasi di Desa Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

Hasilnya telah dipastikan bahwa batu yang jatuh di desa itu adalah meteor.

Baca Juga: Lapan: Dentuman di Langit Bali Diduga Meteor Jatuh, BMKG Tidak Ada Gempa Tektonik

Baca Juga: Sempat Jalani Hubungan Settingan, Rizky Febian Akhirnya Ungkap Perasaanya ke Anya Geraldine : Deket Sih

"Kita telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor sebab ada unsur logam di sana," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera, Robiatul Muztaba, di Bandarlampung, Jumat 29 Januari 2021 seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan diketahuinya unsur logam dalam batu tersebut setelah dilakukan uji dengan menggunakan magnet.

"Kita tadi sudah uji menggunakan magnet dan benar meteor, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut kita telah ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium dengan memakan waktu sekitar seminggu pengujian," katanya.

Baca Juga: 10 Informasi Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Vaksin Gratis untuk Indonesia

Menurutnya, pengujian mendalam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif yang ada dalam batu.

"Kandungan radioaktif akan kita teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera Danni Gathot Harbowo.

Baca Juga: Ayu Dewi Bahagia Ketemu Aldebaran Ikatan Cinta : Semoga diFoll Back Mas Al

"Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan, jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," ujar Danni.

Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.

"Batu harus kita lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," katanya.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin 1 Februari 2021, Awal Pekan Tidak Naik

Menurutny kalau dentuman belum dapat dipastikan, sebab bila hujan meteor seharusnya ada cahaya memanjang, namun untuk siklus hujan meteor puncaknya sudah terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januari.

"Untuk sampel yang dimiliki warga akan kita teliti terlebih dahulu unsur yang terkandung," katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Camat Punggur, Priyadi. "Kita telah cek ke lokasi, tepatnya di Kampung Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Lampung Tengah mengenai batu yang diduga meteor jatuh," ujar Priyadi.

Baca Juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer

Ia mengatakan diameter batu yang diduga meteor tersebut berkisar 25 centimeter dengan berat sekitar 2 kilogram.

"Berdasarkan penuturan warga batu tersebut jatuh saat ada petir pada Kamis malam, namun belum dipastikan apakah benar batu meteor atau bukan dan berkaitan tidak dengan dentuman, yang pasti untuk saat kita mencegah terjadinya kerumunan karena antusias warga cukup tinggi," katanya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler