Tahun 2021 Mulai Vaksinasi Covid-19, Ini Tahapan Vaksinasi dari Pemerintah

30 Desember 2020, 21:54 WIB
Indonesia telah mengamankan 100 juta dosis Vaksin Covid-19 dari oleh AstraZeneca dan Novavax. /Astrazenaca.com/Illustrative vaccine vials

PORTAL JOGJA - Pemerintah merencanakan memulai vaksinasi Covid-19 pada awal tahun 2021 mendatang. Direncanakan, vaksinasi akan dilakukan dalam dua tahap.

Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menjelaskan rencana vaksinasi Corona akan dilakukan dalam dua tahap.

Rencananya, tahap pertama dengan periode vaksinasi mulai dilakukan Januari-April 2021. Pada tahap pertama ini akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik.

Baca Juga: 5 Aplikasi Edit Foto Terbaik di HP Android, Mulai dari Kolase Hingga Edit Sesuka Hati

Baca Juga: 10 Game Keren yang akan Rilis Pada Tahun 2021, Mulai dari GTA V Next-Gen hingga God of War

"Sama dengan negara lain, bahwa tenaga kesehatan adalah prioritas utama yang akan di vaksinasi. Karena mereka adalah garda terdepan penanganan pandemi Covid-19," kata Menkes seperti dikutip Portal Jogja dari website Kemkes, 29 Desember 2020.

Sedangkan untuk tahap kedua vaksinasi akan diperuntukkan bagi 63,9 juta masyarakat rentan dan 77,4 juta masyarakat lainnya yang diberikan sesuai pendekatan kluster.

Tahap kedua ini rencananya akan dilakukan mulai April 2021 hingga Maret 2022 mendatang.

"Kami berharap semuanya dapat berjalan lancar," harap Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Tepis Isu Putus, Atta Halilintar Pamer Kedekatan Dengan Tante Aurel Hermansyah

Menkes memastikan vaksin yang akan diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di 34 provinsi di Indonesia nantinya telah lolos uji klinis dan mendapatkan EUA dari BPOM. Pelaksanaannnya juga akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan bertahap.

"Kami percaya sekali bahwa data science itu yang akan menjadi pegangan kita, dan BPOM sudah bekerjasama dengan baik dengan Kemenkes dan telah berkoordinasi dengan otoritas di Brazil, Turki, dan China. Saya percaya BPOM bisa mengambil keputusan yang independen," kata Menkes.

Lebih lanjut Budi Gunadi Sadikin mengutarakan pihaknya bergerak cepat dengan melakukan koordinasi agar vaksinasi berjalan lancar.

Baca Juga: Copot Atribut di Markas FPI, Kapolres : Kita Tidak Perlu Izin, FPI Tak Boleh Lakukan Aktivitas Lagi

Salah satunya dengan produsen penyedia vaksin yakni ada lima jalur pengadaan vaksin tersebut dan telah diperoleh jumlah dosis yang diberikan untuk Indonesia.
Diperkirakan jumlahnya mencapai 400 juta dosis.

Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.

"Kamu memastikan bahwa bisa mengamankan jumlah tersebut," tutur Menkes.

Baca Juga: Tak Bisa Tunjukkan Identitas, 7 Orang Diamankan Ketika Polisi Sambangi Markas FPI di Petamburan

Sedangkan koordinasi dengan produsen vaksin Covid-19 yakni dengan beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.

Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Menkes merinci dari 400 juta dosis tersebut, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.

Baca Juga: Haul ke-11 Gus Dur Mengusung Tema Persatuan dan Solidaritas untuk 1 Negeri dan 1 Cinta

"Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orang," pungkas dia. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler