Menurutnya, tindakan pencegahan seperti isolasi kasus, contact tracing dan karantina, penjarakan fisik, memakai masker dan cuci tangan, dan karantina komunitas (lockdown) sangat diperlukan.
Menurutnya produk vaksin Sinovac yang tengah diuji secara klinis, tidak bisa diklaim akan efektif digunakan, sebab masih perlu menunggu hasil uji klinisnya.
Baca Juga : Cuaca DIY Hari Ini Jum’at 21 Agustus 2020 Diperkirakan Cerah Hingga Cerah Berawan
“Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa vaksin yang sedang diuji klinis saat ini pasti akan efektif dan sudah pasti menjadi pilihan untuk diedarkan. Ini kesimpulan yang terlalu dini,” imbuhnya.
Ia menilai kandidat vaksin yang sudah masuk ke uji klinis fase 3 tidak menjamin bahwa uji klinisnya akan berhasil.
"Banyak kandidat vaksin yang sudah menjalani uji fase 3 namun gagal karena ternyata terbukti tidak efektif," ungkapnya.
Baca Juga : Polri Minta Maaf Kasus Oknum Polisi Pungli ke Turis Jepang Rp1 Juta di Bali
Bila nantinya dari hasil uji coba vaksin Sinovac ini berhasil di tanah air, lalu dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional, menurutnya kontinuitas program tersebut akan bergantung pada suplai vaksin yang cukup.
Oleh karena itu, ia berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri.
“Tentu akan lebih mudah dipastikan jika kita mampu memproduksi vaksin sendiri, dibandingkan jika harus membeli dari produsen dari luar negeri,” ujarnya.