Mengenal Desa Penglipuran Bali : Desa Alami Terbersih di Dunia

- 6 Maret 2023, 17:09 WIB
Desa Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali./
Desa Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali./ /Lucky IR/@Portaljogja.com/

PORTALJOGJA – Kalau anda sedang berlibur ke Pulau Dewata Bali, sempatkan lah mampir ke Desa Panglipuran yang ada di Kabupaten Bangli.

Namanya tentu sudah tak asing bukan buat kamu, sebab Desa Penglipuran adalah desa adat yang masih sangat kental dengan budaya Hindu Bali. Bukan tanpa alasan, Desa Penglipuran masuk ke dalam destinasi populer dan wajib dikunjungi karena beberapa keunikan yang dimilikinya.

Bulan lalu, saya berkesempatan datang ke desa yang ikonik nan indah ini. Saya ditemani pemandu wisata lokal Bali, I Putu Eka Ardiana yang bercerita banyak dan mengajak kami mampir ke salah satu warga asli desa ini. Yuk simak kenapa sih Desa Panglipuran begitu menarik untuk dikunjungi!

Baca Juga: Pekan Olahraga Korpri Sleman Diharapkan Jadi Ajang Peningkatan Solidaritas

1. Desa Terbersih di Dunia

Tahukah kamu bahwa ada tiga desa di dunia yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia? Desa Penglipuran Bali adalah satu di antaranya. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa adat wisata yang terletak di Bangli ini juga berhasil meraih penghargaan diantaranya Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, dan yang terbaru, destinasi ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Saat memasuki desa ini, Kita akan disambut dengan deretan tanaman hijau. Semakin masuk ke area desa, udara dan pemandangan akan semakin terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa. ketika kamu mengelilingi desa ini, dilarang menggunakan kendaraan bermotor, ya!

Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Penglipuran agar bebas dari polusi. Nah, kita bisa mengeksplorasi keunikan Desa Penglipuran dengan berjalan kaki. Selain itu, pengunjung juga dilarang membuang sampah sembarangan. Di Desa Penglipuran, sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk nggak tertib membuang sampah disini.

2. Tata Ruang Desa Berkonsep Tri Mandala

Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun. Ya, desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula lah tempat beribadah didirikan. Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala.

Zona tengah merupakan pemukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan, wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk.

3. Hutan Bambu yang jadi Pelindung Desa

Keseruan liburan khususnya di Desa Penglipuran akan semakin bertambah ketika kamu menyusuri hutan bambu sebelum mencapai desa ini. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Masyarakat setempat juga percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Selain itu, hutan bambu ini juga bukan hanya berfungsi untuk memperindah saja, namun juga memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga kerap disebut sebagai hutan pelindung desa.

4. Memiliki Ritual Keagamaan yang Terus Dilakukan di Pura Luhur Penglipuran

Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat di sana juga akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan karena sudah diajarkan oleh para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur.

Baca Juga: Big Match Liga Inggris : Liverpool Bantai Manchester United 7-0, Fantastis !

5. Penglipuran Village Festival

Pesona lain yang ditawarkan oleh Desa Penglipuran adalah sebuah festival budaya yang disebut Penglipuran Village Festival. Acara ini biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam, mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Setiap agenda ini diadakan, biasanya jumlah wisatawan akan membludak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang memamerkan seni dan budaya khas Bali.

Dengan segala keindahan alam, keunikan budaya, dan tradisi adat yang masih kental, tentu kamu akan puas saat berkeliling di Desa Penglipuran. Kamu benar-benar akan merasakan atmosfer desa Bali yang otentik dan masih asri. Akan tetapi, jangan lupa untuk tetap sopan dan menghormati adat setempat. Selain itu, yang tak kalah penting adalah tetap mematuhi protokol kesehatan selama berwisata untuk mendukung liburan nyaman.

Itulah perjalanan tak terlupakan di Desa Panglipuran yang indah, sejuk dan kental dengan budaya Hindu Bali. ***

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x