Betulkah Tes Swab Rusak Otak Manusia? Ini Faktanya

- 25 Juli 2020, 08:47 WIB
Ilustrasi hasil swab test: Setelah ditempatkan di tempat khusus untuk jalani isolasi, 54 santri di garut yang berasal dari zona kuning dan merah lakukan tes usap.
Ilustrasi hasil swab test: Setelah ditempatkan di tempat khusus untuk jalani isolasi, 54 santri di garut yang berasal dari zona kuning dan merah lakukan tes usap. /PIXABAY

Baca Juga: 5 Game Online Terbaik Android 2020 dan Terpopuler

Lokasi penghalang darah otak  jauh dari lokasi anatomi, tempat swab dilakukan. Penghalang darah otak juga dilindungi tulang dasar otak yang relatif kuat.

“Jadi tidak benar jika swab test covid-19 bisa merusak otak. Karena hanya dilakukan sampai nasofaring atau dinding paling belakang hidung dan rongga mulut,” kata Anton dilansir ugm.ac.id, 24 Juli 2020.

Baca Juga: FOKAL IMM DIY Sebut Nadiem Makarim Gagal Pimpin Kemendikbud

Tes swab tidak akan merusak penghalang darah otak. Kecuali pada kondisi tertentu. Misal pecahnya dinding dasar otak akibat tumor atau trauma. 

Anton menandaskan, tes swab  sampai sekarang menjadi diagnosis utama covid-19.  Tes ini bisa mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh.

Selain tes swab,  rapid test antibodi merupakan metode lain yang digunakan untuk mendeteksi awal seseorang tertular covid-19 atau tidak.

Baca Juga: Ribuan Warga Turki Salat Jumat di Hagia Sophia

Kata Anton, rapid test antibodi  memiliki akurasi lebih rendah dibandingkan tes swab. Karena baru bisa mendeteksi antibodi dalam tubuh. Bukan keberadaan virus corona.

Jadi,  apakah swab test  membahayakan manusia? Jawabnya: tidak. Swab test  juga tidak merusak otak. (*/ika)

Halaman:

Editor: Azam Sauki Adham

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah