Hari Tuberkulosis Sedunia Diperingati Tiap 24 Maret, Ini Sejarahnya

- 24 Maret 2022, 17:46 WIB
Ilustrasi  batuk.
Ilustrasi batuk. /Foto : Freepik/

PORTAL JOGJA – Tiap tanggal 24 Maret dunia memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia. Tuberkulosis merupakan penyakit paru-paru serius dan menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.

Biasanya penderita tuberkulosis menunjukkan gejala batuk parah yang tak kunjung reda hingga tiga minggu, kadang batuk disertai darah, dan berkeringat di malam. Jika tidak diobati, tuberkulosis dapat menyebabkan kematian penderitanya.

Dilansir dari laman Days of The Year, Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit tuberkulosis dan mendorong masyarakat untuk ikut berperan dalam mengakhiri tuberkulosis.

Baca Juga: Rusia Blokir Google News Warga Keluhkan Tak Bisa Buka Akses, Ini Alasannya

Pada awalnya, di tahun 1882, Dr. Robert Koch menemukan penyebab tuberkulosis, basil TB. Saat itu tuberkulosis merajalela di Eropa.

Banyak dokter dan ilmuwan tidak menemukan penyebab orang-orang ini terkena penyakit tuberkulosis dan kemudian meninggal hanya dalam waktu beberapa minggu.

Setelah basil TB ditemukan, maka pengobatannya pun mulai mendapat perhatian. Hanya saja, penemuan Koch akan basil TB sendiri banyak dilupakan.

Hingga akhirnya, di tahun 1982, Persatuan Internasional Melawan Tuberkulosis dan Penyakit Paru-Paru mengusulkan Hari Tuberkulosis Sedunia. Namun usulan itu tidak serta merta diterima oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO.

Baca Juga: Madeleine Albright, Menlu Wanita Pertama AS Meninggal di Usia 84 Tahun Karena Kanker

Baru pada September 2018, Sidang Umum PBB mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi untuk mengakhiri tuberculosis secara globar. Hingga akhirnya Hari Tuberkulosis Sedunia ditetapkan sebagai perhargaan atas penemuan Koch .

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Days of The Year


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x