Network
PORTAL JOGJA - Burung murai batu mengalami masa mabung atau rontok bulu adalah siklus alami yang terjadi di semua burung.
Hanya saja proses saat mabung atau bulu rontok itu yang sering tidak diketahui oleh kicau mania atau penggemar burung ocehan adalah cara merawat, cara memelihara hingga perlakuan atau treatment-nya.
Burung murai biasa setiap tahun akan mengalami rontok bulu dan akan tumbuh bulu baru atau yang biasanya disebut mabung. Dan salah satunya penyebab burung murai batu rontok bulu disebabkan oleh kutu.
Sifat burung murai batu ini termasuk burung yang agresif atau petarung namun juga mudah stres. Dengan begitu membutuhkan perawatan ekstra dan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan manusia yang cukup lama.
Baca Juga: Cara Mengatasi Murai Batu Mabung, Berikut Ini Langkah Cara Merawat Saat Rontok Bulu
Murai batu yang mulai mendekati masa mabung bisa dicermati dari penampilan bulu-bulunya yang terlihat mengering. Hal ini sering dibarengi dengan perubahan perilaku yang sangat mencolok, yaitu burung lebih sering berdiam diri, dengan leher ditekuk seperti burung kurang sehat.
Namun bedanya, hanya selera makan murai batu masih bagus. Kotoran (feces) burung juga masih bagus (keras). Di samping itu, burung juga mulai jarang berbunyi.
Jika Anda menjumpai murai batu yang menunjukkan gejala-gejala tersebut, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah segera mengerodong sangkarnya.
Murai batu jangan lagi dimandikan, dan jangan pula dijemur. Pantau kondisi kotorannya.
Baca Juga: Weton Sabtu Wage, Watak, Jodoh dan Rezeki, Suka Cemburu Tapi Hidup Sukses
Mengapa harus memantau kotorannya? Sebab, kalau sampai beberapa hari ke depan kotoran masih bagus, maka murai batu positif bakal mabung. Kalau kotoran mulai encer, burung sebenarnya bukan mau mabung, tetapi ada indikasi sakit. Keduanya sama-sama membutuhkan penanganan awal yakni segera masuk kerodong.
