Tips Memilih dan Merawat Burung murai Batu Bakalan dan Anakan

- 25 Januari 2021, 10:18 WIB
Burung Murai Batu
Burung Murai Batu /Bagus Kurniawan/Bagus Kurniawan/Portaljogja.com

PORTAL JOGJA – Burung Murai Batu atau Copsychus malabaricus adalah salah satu burung berkicau favorit bagi penggemar burung ocehan atau kicau mania.

Ada banyak jenis murai batu di Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun tergantung dari pilihan dan kesukaan kicau mania mau memelihara murai batu yang kens apa?

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Misalnya murai batu Aceh, murai batu Medan, Murai batu Nias, Murai batu Jambi, Murai batu Lampung.

Selanjutnya murai batu Jawa atau Larwo, murai batu Borneo atau Kalimantan, murai batu Malaysia, murai batu Filipina, Murai batu Papua dan sebagainya.

Baca Juga: Harga Burung Murai Batu Aceh, Medan, Lampung, Lahat, Borneo, Anakan, Trotolan dan Dewasa

Baca Juga: Tips Memilih Burung Murai Batu Berkualitas Agar Tak Kecewa Saat Memeilihara

Baca Juga: Tips Merawat Burung Murai Batu, Ocehan Paling Banyak Digemari Kicau Mania

Sebagai burung ocehan favorit, murai batu saat ini banyak dipelihara masyarakat untuk kepentingan lomba ataupun sebagai burung ocehan di rumah. Burung murai batu merupakan burung pemakan serangga, cacing dengan habitat di hutan-hutan tropis.

Burung murai batu banyak digemari Kicau mania karena suara kicauan atau ocehan yang merdu dan mudah menirukan suara burung lain hingga gerakan saat berkicau yang banyak menarik perhatian.

Baca Juga: Trailer Pertama Duel Monster Epik Godzilla vs Kong Dirilis, Seperti Apa Keseruannya?

Baca Juga: BTS Makin Berkibar, Catat Rekor Baru dan Segera Rilis Ulang Album BE

Dari sisi fisiknya burung murai batu termasuk burung eksotis dengan warna bulu dan ekor yang panjang. Sifat burung murai batu ini termasuk burung yang agresif sulit dijinakkan, petarung namun juga mudah stres. Murai batu membutuhkan perawatan ekstra dan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan manusia.

Bagi kicau mania pemula yang ingin memelihara murai batu, ada baiknya mengetahui dasar-dasar memilih burung yang berkualitas. Baik itu untuk kepentingan lomba atau kontes ataupun hanya dipelihara di rumah.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Segera Rilis Album Solo, Agensi Bilang Akan Sangat Berbeda

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Stand, di Bioskop Trans TV Malam ini.

Murai batu termasuk burung yang pandai berkicau, namun punya sifat agresif sehingga kadangkala susah dipelihara. Ada yang bilang burung ini susah dijinakkan. Namun kalau berhasil menjinakkan pemilik akan bangga dengan peliharaanya ini.

Ada banyak keluhan dari kicau mania pemula ketika burung stres, tidak mau makan dan kemudian mati sehingga membuat pemilik kecewa karena saat membeli dengan harga yang mahal.

Memelihara murai batu ada banyak pilihan. Pertama memelihara mulai bakalan atau anakan umur 2-3 bulanan ketika anakan sudah bisa makan sendiri dan tidak diloloh oleh indukannya.

Baca Juga: PM Italia Kecewa Pasokan Vaksin Covid-19 dari Pfizer Tertunda, Mau Ambil Langkah Hukum

Kedua memilihara bakalan yang sudah sedikit dewasa atau disebut trotolan. Bulu masih seperti saat anakan dan belum berganti seperti bulu murai batu dewasa warna coklat dan hitam.

Umur trotolan biasanya berkisar lebih dari 5-6 bulan. Cirinya burung sudah mulai mengeluarkan suara keras dan sedikit ngeplong.

Ketiga memelihara murai batu dewasa. Dalam arti burung sudah bisa berkicau umur di atas 1 tahun. Tinggal menambah isian suara dan melatihnya.

Baca Juga: Update Awal Pekan, Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin 25 Januari 2021

Memilih murai batu anakan, bakalan dan trotolan juga gampang-gampang susah. Karena harus cermat dan teliti melihat kondisi burung tersebut.

Apalagi membeli dari para pedagang di pasar burung yang sering membawa dalam jumlah banyak atau ombyokan hasil tangkapan hutan juga bukan perkara mudah.

Asalkan kita paham cara memilih, cermat dan teliti. Sebab kalau beli dari ombyokan hampir 50 persen burung adalah tangkapan hutan sehingga bisa dipastikan burung akan mengalmi sedikit stres karena habitat berubah.

Kita tahu bahwa Murai Batu bakalan hasil tangkapan hutan dari sisi hara lebih murah tapi kondisi burung masih giras, tidak jinak dan bahkan belum terbiasa makan voer sebagai makanan utamanya. Masih banyak diberi makanan serangga atau cacing.

Baca Juga: Kemensos Salurkan 3 Bansos, Ini Caranya Pakai Kartu KIS

Selain harus jeli dan berhati-hati. Murai batu bahan yang dijual ombyokan kualitasnya belum tentu bagus. Biasanya burung tersebut didapat dari hasil pancingan menggunakan kail. Bukan dijerat menggunakan jala. Jika hasil pancingan besar kemungkinan tingkat kematiannya tinggi karena paruh atau mulut terluka.

Namun jika membeli anakan atau bakalan Murai Batu yang diperoleh dari hasil ternak oleh penangkar akan lebih aman dan mudah. Meski harga lebih mahal ketimbang yang berasal dari perburuan atau tangkapan hutan.

Berikut ini kami sajikan tips dan cara singkat memilih murai batu bakalan dan trotolan yang dirangkum dari berbagai sumber terutama dari kalangan kicau mania dan pedagang.

Baca Juga: Bejat ! Seorang Pensiunan ASN Diduga Cabuli 6 Anak Di Bawah Umur

1. Ciri-ciri fisik, ukuran badan dan bentuk kepala

Bentuk tubuh bakalan Murai Batu anakan yang ideal memiliki bentuk tubuh yang panjang, besar dan badan tidak membulat.

Saat berdiri di kayu plangrangan tubuh ideal, panjang dan kelihatan gagah saat mulai mengeluarkan suara kicauan.

Secara umum Murai Batu mempunyai bentuk kepala agak bulat. Tetapi bakalan yang bagus mempunyai postur kepala tidak bulat, atau berkepala agak gepeng. Untuk melihat bentuk kepalanya itu memang harus cermat dan punya ketelitian serta ada burung murai batu pembandingnya.

2. Suara Keras

Untuk mengetahui suara kerasa atau ketrekan murai batu bakalan atau masih muda ini lebih gampang. Biasanya anakan yang bagus mempunyai kicauan ketrekan atau sudah ngeriwik yang keluarnya suara awal burung yang keras.

Baca Juga: 11 Cara Pejuang LDR agar Hubungannya Tetap Harmonis

Yang dipilih saat mendengarkan suara ketrekan yakni yang suaranya panjang tanpa jeda. Bukan yang hanya sesekali berbunyi kemudian berhenti beberapa saat.

3. Mata

Mata burung harus sehat. Ini juga salah satu keutamaan saat memilih murai batu. Tandanya kalau murai batu sehat matanya adalah mata jernih dan dikelopak lingkaran mata tidak ada jamur atau mblobok.

Kalau bagian mata ada selaput agak keputihan biasanya burung mengalami sakit katarak.

4. Kaki

Untuk bagian kaki, pilih yang kakinya tidak cacat misalnya jari-jarinya punthersehingga tidak bisa untuk mencengkeram dan menurunkan erforma bila akan diikutkan lomba atau kontes.

Baca Juga: Giliran Bumi Papua Digoyang Gempa 5,1 SR Pagi Ini

Pilihlah burung Murai Batu anakan yang punya warna hitam terlihat kering. Kicau mania banyak beranggapan bahwa burung yang mmempunyai kaki hitam memiliki mental kuat.

5. Ekor

Ekor burung Murai Batu adalah salah satu daya tarik tersedndiri selain suaranya. Ekor murai batu Medan yang biasanya punya ekor hingga panjang lebih dari 25 cm.

Karena ini kalau mau membeli bakalan, piliha murai batu yang ada ekor. Jangan pilih yang brondol atau tidak ada bulu ekornya. Sebab kita jadi tidak mengetahui kualitas burung tersebut.

6. Paruh dan mengetahui usia

Murai Batu anakan atau bakalan yang bagus memiliki paruh panjang dan tebal. Murai Batu yang mempunyai ciri paruh panjang dan tebal akan bersuara keras. Selanjutnya pilih bakalan yang mempunyai lubang hidung dekat dengan mata.

Baca Juga: Efektif Lawan Covid-19, Ini Dampak dari Vaksin Corona

Untuk memperkirakan usia Muria Batu bakalan dapat dilakukan dengan cara membuka mulut atau paruh. Lihat pada bagian rongga mulut, jika dalam rongga mulut terdapat warna putih dan cerah, maka bisa dipastikan burung tersebut masih berumur muda. Namun jika rongga mulut berwarna hitam itu tandanya burung sudah berumur tua.

7. Leher

Ciri selanjutnya adalah bagian leher. Murai Batu anakan yang bagus biasanya mempunyai leher yang besar dan panjang.

8. Bulu

Secara umum Murai Batu memiliki bulu dada berwarna coklat. Murai batu yang sehat bulunya mengkilap, tidak kusam dan tidak ada jamur atau kutung. Bila ada jamur atau kutu harus dibersihkan dengan cara disemput anti jamur dan penghilang kutu.

Baca Juga: Berikut 7 Tandanya Anda Harus Mengganti Masker yang Digunakan

9. Kelamin

Untuk membedakan jenis murai batu jantan atau betina. Jenis murai jantan lebih agresif saat berkicau dan bersuara keras serta suaranya lebih beragam. Untuk membedakan bisa dipegangn bagian tubuhnya kemudian lihat bagian dekat duburnya untuk menandai burung jantan atau betina.

10. Kesehatan

Ciri-ciri burung yang sehat dapat melihat posisi sayap Murai bakalan mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat.
Tingkah laku yang cenderung agak giras menandakan bakalan sehat dan punya mental kuat. Biasanya saat dipegang kemudian kita lihat bagian bulu dada dan kelamin biasanya burung akan menjerit dan mematuk-matuk saat kita berusaha memegang.

Demikian tips singkat cara memilih burung Murai Batu bakalan yang bagus. Selain itu anda juga harus berhati-hati dalam merawat burung tersebut.

Baca Juga: Tips dan Trik Mencangkok Pohon Rambutan yang Mudah dan Benar

Yang terpenting lagi dalam dalam perawatan yang tepat agar murai batu bakalan yang baru saja dibeli tidak mati.

Jangan terlalu sering disemprot air hingga basah, namun lebih banyak diangin-anginkan agar mendapat sinar matahari. Sesekali disemprot air pelan-pelan dengan tujuan agar burung lebih jinak dan mengenal tuannya.

Pengembunan juga penting dilakukan secara teratur baik pagi dan sore hari.

Pemberian makan juga sesuai proporsinya. Jangan sampai memberikan makanan tambahan seperti cacing dan jangkrik sebagai tambahan proteiin namun berlebihan. Maksimal 4-6 ekor sehari dengan waktu yang berbeda.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah