Tren Batik 2021, Pewarna Alami Bakal Makin Digemari

- 31 Desember 2020, 08:29 WIB
Kepala Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Yogyakarta Titik Purwati Widowati memberikan sambutan pada sharing season acara sharing session tren warna dan motif batik 2021.
Kepala Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Yogyakarta Titik Purwati Widowati memberikan sambutan pada sharing season acara sharing session tren warna dan motif batik 2021. /Bagus Kurniawan/Dok.BBKB/portaljogja

PORTAL JOGJA - Bagi para pecinta batik, tentu paham mengenai tren batik untuk tahun 2021 mendatang. Salah satunya dari segi pewarnaan dimana untuk tahun depan, pewarna alami pada batik bakal tetap digandrungi para pecinta batik.

Salah satu peneliti dari Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Yogyakarta Irfa’ina Rohana Salma menyebut Indonesia kaya akan karya wastra yang berpotensi menjadi industri ramah lingkungan atau industri hijau (green industry), salah satunya adalah kain batik warna alam.

Baca Juga: Tak Usah Khawatir, Pakar Imunisasi Ini Sebut Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Virus Corona Jenis Baru

Baca Juga: Tak Usah Khawatir, Pakar Imunisasi Ini Sebut Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Virus Corona Jenis Baru

"Dewasa ini penggunaan zat pewarna alami untuk batik kembali menjadi tren atau digemari kembali oleh masyarakat dan tampaknya akan terus digemari," tutur dia saat acara sharing session tren warna dan motif batik 2021 bertema Tingkatkan Daya Saing Industri, Balai Besar Kerajinan dan Batik yang digelar BBKB Yogyakarta, Rabu, 30 Desember 2020.

Menurut Irfa'ina, bahan pewarna untuk batik ada dua jenis yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna alami diambil dari ekstrak bahan alam, sedangkan zat pewarna sintetis merupakan pewarna tiruan yang dihasilkan oleh pabrik.

"Seiring tren global yaitu gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, penggunaan zat pewarna alam kini mulai banyak dimanfaat lagi untuk pewarnaan dalam batik. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk bahan pewarna alami," papar dia.

Baca Juga: Mantap! Mulai 4 Januari 2021, Kemensos Langsung Salurkan Tiga Jenis Bansos Ini. Apa Saja!

Baca Juga: Masuk Gelombang 12, Kartu Prakerja Dimulai Lagi 2021. Cek di www.prakerja.go.id

Pada acara tersebut hadir juga sebagai narasumber secara virtual Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dimana dia menegaskan kepada para pelaku industri di Indonesia agar terus meningkatkan daya saing meskipun di masa pandemi seperti saat ini. "Pemerintah bertekad menjaga aktivitas sektor industri manufaktur di tengah dampak pandemi Covid-19.

Teknologi telah menyentuh berbagai bidang dan berhasil merubah perilaku manusia dalam menyikapi pembuatan produk yang berbasis keterampilan, tidak terkecuali batik," tutur dia.

Baca Juga: Momen Tersedih Maia Estianty Saat Jalani Isolasi Mandiri Karena Positif Covid-19

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Doddy Rahadi menambahkan bahwa pada akhir tahun 2020, Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta terus berusaha mendorong daya saing industri kerajinan dan batik dimasa pandemi ini salah satunya dengan menyelenggarakan acara sharing session.

"Acara ini merupakan wadah berbagi informasi dan diskusi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan tentang tren warna dan motif batik di tahun 2021 guna lebih meningkatkan branding yang pada akhirnya memperkuat daya saing industri kerajinan dan batik di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," sambung Doddy.

Baca Juga: Laga Tottenham Hotspur vs Fulham Ditunda Karena Temuan Kasus Positif Covid-19

Sebagaimana siaran pers yang diterima PortalJogja, Kamis, 31 Desember 2020, acara sharing session diakhir tahun ini merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan oleh BBKB, baik dalam rangka memperingati HUT RI Ke-75, Peringatan Hari Batik Nasional dan Kegiatan Kerjasama dengan berbagai instansi, misalnya Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia (APPBI), Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur (APBJ), Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad dan Dewan Serat Indonesia (DSI).

"Kegiatan Sharing Session ini diharapkan menjadi media kolaborasi yang sangat tepat dalam menghadapi tantangan serta keberlangsungan industri kerajinan dan batik saat masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19, " tambah Kepala BBKB Titik Purwati Widowati.

Baca Juga: Warga DIY Diminta Rayakan Tahun Baru di Rumah, Sultan HB X: Mari Kita Perkuat 'Tepa Selira'

Sharing Session Tren Warna dan Motif Batik 2021 ini diselenggarakan secara virtual melalui media zoom dan diikuti oleh sekitar 200 peserta dari industri, asosiasi, akademisi dan instansi pemerintah terkait.

Selama tahun 2020, Balai Besar Kerajinan dan Batik telah menyelenggarakan sharing session sebanyak 61 kali yang terdiri dari 41 kali dengan media zoom, 19 kali dengan media whatsap (kulwap), dan 1 kali dengan media instagram live dengan total jumlah peserta sebanyak 9.828. ***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah