17 Tahun Tsunami Aceh: Museum Tsunami Tempat Mengenang Bencana Dahsyat Gempa M9,2 di Aceh

26 Desember 2021, 15:39 WIB
Museum Tsunami Aceh yang dibangun untuk mengenang gempa dan tsunami Aceh 2004. /Foto : tangkapan layar Instagram @museumtsunami.id/

PORTAL JOGJA – Hari ini, Minggu 26 Desember 2021 tepat 17 tahun terjadinya bencana alam dahsyat berupa gempa bumi dengan magnitudo 9,2 yang mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 40 meter.

Tak hanya di Indonesia, tsunami juga melanda Srilanka, India dan Thailand. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun Instagramnya hari ini menyebutkan, bencana gempa bumi dan tsunami Aceh di tahun 2004 tersebut telah mengakibatkan lebih dari 230 ribu korban meninggal.

Untuk mengenang kejadian memilukan tersebut Badan Rekontruksi dan Aceh-Nias bersama Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Ikatan Arsitek Indonesia berinisiatif membangun Museum Tsunami.

Desain Museum Tsunami Aceh dibuat oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang pada masa perencanaan pembangunan Museum Tsunami masih menjadi dosen di ITB.

Baca Juga: Pesan Natal 2021: Paus Fransiskus Serukan Dialog Untuk Krisis dan Konflik di Dunia

Dilansir dari laman Disbudpar Provinsi Aceh, bangunan Museum Tsunami terdiri dari 4 tingkat dengan hiasan dekorasi bernuansa Islam.

Ridwan Kamil memberi judul rancangannya tersebut Rumoh Aceh as Escape Hill. Rumoh Aceh adalah rumah tradisional masyarakat Aceh yang berupa rumah panggung.

Dari arah luar dapat terlihat bangunan museum yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda berseberangan dengan Lapangan Blang Padang kota Banda Aceh ini  berbentuk seperti kapal, dengan sebuah mencu suar berdiri tegak di atasnya.

Dibangun dengan dana sekitar Rp70 miliar, Museum Tsunami yang diresmikan pada bulan Februari 2008 itu mengadopsi rumoh Aceh atau rumah tradisional Aceh berupa bangunan rumah panggung.

Baca Juga: Mata Uang Lira Turki Rebound Atau Menguat, Presiden Erdogan Desak Semua Harga Turun

Museum Tsunami memiliki 2 lantai. Lantai 1 merupakan area terbuka yang berfungsi untuk mengenang peristiwa tsunami. Terdapat beberapa ruangan yang berisi rekam jejak kejadian tsunami 2004.

Antara lain ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat tsunami dan ruang pasca tsunami. Selain itu, beberapa gambar peristiwa tsunami, artefak jejak tsunami, dan diorama juga terdapat di lantai 1. 

Salah satunya adalah diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.

Sementara di lantai 2 Museum Tsunami berisi media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop.

Sayang situasi pandemi Covid-19 menyebabkan museum yang terpilih sebagai Destinasi Wisata Terpopuler di ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2021 ini untuk sementara harus menutup layanan untuk kunjungan wisatawan. ***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Disbudpar Aceh

Tags

Terkini

Terpopuler