Apa Itu Sindrom Baby Blues? Ini yang Harus Diketahui Para Ibu Setelah Persalinan

15 Juni 2021, 10:21 WIB
Ilustrasi ibu mengalami sindrom baby blues setelah melahirkan. /Foto: Pixabay/ Mohamed_hassan/

PORTAL JOGJA – Seorang ibu tentu merasa bahagia saat melihat buah hatinya telah lahir.

Namun ada kalanya seorang ibu merasa mudah sedih atau mudah tersinggung dengan hal-hal sepele di hari-hari pertama melahirkan.

Jika hal itu yang dirasakan, boleh jadi sang ibu tengah terkena sindrom baby blues.

Baca Juga: Aurel Hamil, Pastikan Bukan Prank, Ibunda Atta Halilintar Berikan Tips Hamil dan Melahirkan

Baby Blues atau sering disebut dengan sindrom baby blues merupakan perubahan psikologis seorang ibu yang terjadi setelah fase persalinan.

Sindrom baby blues kerap terjadi pada ibu yang mengalami persalinan pertama. Diperkirakan, sebanyak 70 hingga 80 persen ibu muda mengalami sindrom ini.

Sindrom baby blues ditandai dengan mudahnya perubahan emosi yang cenderung cepat serta berganti-ganti atau mood swing.

Baca Juga: Mengharukan! Tiwi AFI Melahirkan Harus Berjuang 36 Jam dan Sempat Stuck Saat Bukaan 7

Perubahan emosi tersebut seperti perasaan mudah sedih dan lelah, mudah tersinggung dan mudah marah, menangis tanpa sebab, kesulitan tidur, gangguan nafsu makan, maupun perasaan mudah gelisah.

Perubahan emosi yang cepat atau baby blues ini terjadi lantaran perubahan sistem hormonal pasca fase melahirkan.

Dikutip Portal Jogja dari Puspa Tri Rahayu, Pengalaman Baby Blues, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP (2017), rentang waktu sindrom baby blues terjadi dalam empat belas hari pertama setelah melahirkan.

Baca Juga: Ibu Hamil, Anak SD Hingga Difabel Terima Bansos PKH, Cara Cek Penerima di Link DTKS Bisa Pakai NIK KTP

Selanjutnya, gejala sindrom ini akan hilang dengan sendirinya.

Apabila kondisi sindrom baby blues tetap ada dan berlanjut hingga lebih dari satu bulan, boleh jadi sang ibu mengalami depresi postpartum (postpartum depression).

"Depresi postpartum yaitu depresi setelah melahirkan yang memiliki tingkatan dari depresi ringan hingga berat," tulis Puspa Tri Rahayu.

Baca Juga: 5 Tips Mudah untuk Ibu Agar Tubuh Kembali Langsing dan Sexy Setelah Melahirkan

Dijelaskan Puspa Tri Rahayu, untuk mengatasi sindrom baby blues, seorang ibu sebaiknya melakukan beberapa hal berikut:

1. Memiliki waktu tidur yang cukup.
Tidur merupakan istirahat paling efektif untuk memulihkan tenaga khususnya untuk ibu pasca melahirkan.

2. Sempatkan berolahraga secara teratur.
Olahraga bagi ibu muda cukup olahraga ringan. Selain sebagai regulasi emosi atau cara pengendalian emosi, olahraga juga dapat membantu mengubah mood menjadi stabil.

3. Mengatur ketersediaan tenaga.
Tidak memaksakan diri untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri dapat membantu menjaga rasa kelelahan selama fase pasca melahirkan.

4. Mengkonsumsi nutrisi yang seimbang.

Baca Juga: Gempar! Seorang Ibu di Cianjur Melahirkan Bayi Setelah Hamil Selama Satu Jam

5. Dukungan sosial dari keluarga terdekat sangat penting didapatkan selama fase pasca melahirkan.

Hal ini membuat seorang ibu merasa aman dan mengurangi kecemasan yang berlebihan.

6. Bersosialisasi.
Untuk mencegah atau mengurangi gejala baby blues, seorang ibu perlu banyak bersosialisasi dengan sesama ibu muda.

Seorang ibu dapat bergabung ke dalam sebuah komunitas yang nantinya dapat bertukar cerita seputar persoalan emosi yang tengah dihadapi. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler