Sarapan Pagi Buru-buru Tak Baik Bagi Tubuh, Bisa Ganggu Irama Sirkadian dan Timbulkan Penyakit

3 Juni 2021, 16:47 WIB
Sarapan pagi bermanfaat untuk kesehatan /Pixabay/JillWellington

PORTAL JOGJA - Ritme sirkadian atau irama sirkadian merupakan sistem internal tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan.

Memahami ritme ini dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan tubuh sehingga tidak menimbulkan gangguan.

Sebelum aktivitas pagi ada baiknya sarapan pagi, karena bisa mengembalikan energi setelah tidur malam yang sering kali perut kosong.

Namun terkadang kegiatan sarapan di pagi hari kerap kali diabaikan dengan alasan mengejar waktu, banyak kegiatan sehingga tidak sempat sarapan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 3 Juni 2021, Ricky Ketemu Nino, Elsa Lagi-lagi Bohongi Suaminya

Baca Juga: Sup Jagung Istimewa untuk Sarapan Lezat di Pagi Hari

Ada sederet manfaat yang diperoleh dari aktivitas makan di waktu pagi hari. Otak juga mendapat asupan nutrisi.

Dari kegiatan sarapan tersebut otak dapat berpikir lebih baik dan cepat. Selain itu dengan sarapan memperbaiki kemampuan berpikir otak.

Dari sinilah kemudian Anda dapat fokus dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan secara maksimal.

Dokter sering menyarankan untuk menyempatkan waktu khusus dengan cara bangun pagi supaya sarapan tidak buru-buru

"Sarapan buru-buru akan mengganggu irama sirkadian," kata Prof. Dr. Ir. Hardinsyah yang juga menjabat Ketua Umum PERGIZI PANGAN

"Tubuh punya master clock yang mengatur irama sirkadian, yaitu pola perubahan biokimia, mental, fisik dan perilaku mengikuti siklus 24 jam." kata Hardinsyah.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Landa Kilang Minyak di Iran, Sejauh Ini Tak Ada Korban Jiwa

"Makan pagi terburu-buru tidak baik ketika tubuh belum siap, sebab organ pencernaan yang belum pemanasan dipaksa untuk bekerja kerasa," katanya

Oleh karena itu, untuk memperoleh manfaat dari sarapan dengan cara mengatur waktu yang tepat dengan cara bangun pagi.

Tidak hanya waktu yang perlu mendapatkan perhatian saat sarapan. Namun, penting pula memperhatikan asupan gizi saat sarapan.

Alasannya, asupan nutrisi sebagai pondasi gizi di pagi hari. Waktu pagi insulin dalam tubuh mulai aktif.

Makanan mengandung nutrisi yang di santap pada waktu pagi akan cepat berubah menjadi bahan bakar atau energi bagi tubuh.

Kegiatan sarapan memiliki manfaat yang banyak bukan sekedar sumber energi. Alasannya, tanpa sarapan bisa mengalami gangguan kesehatan untuk jangka panjang.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Tak Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini Dengan Alasan Keselamatan Jemaah

Kegemukan yang meningkat dialami sebagian orang akibat dari tidak sarapan lebih dari tiga kali dalam sepekan.

Cara lain mendapatkan manfaat dari sarapan pagi dengan istirahat yang cukup agar dapat menikmati pagi hari secara maksimal.

Pola hidup sehat bisa tercipta bila seseorang mengikuti irama sirkadian yaitu tidur selama 7-8 jam pada malam hari.

Makan malam terlalu larut membuat sebagian orang sarapan pagi tidak nafsu dan tidur malam pun jadi terganggu.

Sebaliknya ada kebiasaan sebagian orang yang sangat lapar sehingga makan terlalu banyak.

Aktivitas seperti ini memberikan pengaruh besar pada irama sirkadian.

Tidak hanya irama sirkadian terganggu dampak dari kegiatan makan yang terlalu banyak.

Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu 23 Juni 2021, Helmi Lihat Cincin dan Pegang Tangan Qori Ada Apa, Jadi Tunangan?

Namun, berpengaruh besar pada aktivitas seseorang yang menjadi lambat, dan tentu saja menghambat aktifitas.

"Kita dapat menikmati pagi bila tidur cukup dan nyaman. Tidur tidak cukup dan nyaman berisiko penyakit," katanya

Perlu diketahui bahwa titme sikardian memiliki beragam peran dalam tubuh. Ritme ini dapat memengaruhi siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon, dan fungsi penting tubuh lainnya.

Ritme yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko munculnya beragam kondisi kesehatan, misalnya obesitas, gangguan tidur, diabetes, bahkan hingga depresi dan gangguan bipolar. Ini yang terjadi jika irama sirkadian terganggu. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler