“Kita harus menghormati hukum internasional. Perdamaian, stabilitas, dan prediktabilitas harus menjadi titik pusat dari kawasan kita,” ujarnya, yang menambahkan bahwa hal tersebut juga menjadi jiwa dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan juga inti dari presidensi Indonesia di G20.
Dia meyakini bahwa perubahan paradigma yang lebih positif dapat membawa dampak besar bagi Indo-Pasifik dan dunia.
Selain itu, Retno juga mendorong adanya sinergi yang kuat dalam inisiatif Indo-Pasifik. Selain dalam isu keamanan, kerja sama yang konkret juga perlu dilakukan dalam area maritim, keberlanjutan dan transisi hijau, investasi dan perdagangan, serta konektivitas dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Ini akan memperkuat kemitraan kita, membangun kepercayaan, dan mengurangi risiko keamanan,” pungkas Retno. ***