Kazakhstan Memanas, Rusia Kirim Pasukan Padamkan Pemberontakan, Ini Penyebab Aksi di Negara Bekas Uni Soviet

- 7 Januari 2022, 09:47 WIB
Sebuah mobil yang terbakar terlihat di depan gedung kantor walikota yang dibakar selama protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022.
Sebuah mobil yang terbakar terlihat di depan gedung kantor walikota yang dibakar selama protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. /REUTERS/Pavel Mikheyev/

PORTAL JOGJA - Situasi di negara Kazakhstan mulai memanas. Pasukan Rusia mulai masuk di negara bekas Uni Soviet tersebut.

Kazakhstan menjadi negara merdeka sejak Uni Soviet pecah. Kazakhstan merupakan negara yang berbatasan dengan Moskow Rusia. Aksi kekeraa dipicu adanya pemberontakan.

Ledakan dan tembakan terdengar ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara bergerak maju.

Aksi kekerasan meletus di Almaty, kota utama di Kazakhstan, pada Kamis ketika Rusia mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan pemberontakan.

Polisi di Almaty mengatakan mereka telah menewaskan puluhan perusuh semalaman hingga Kamis dini hari. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Baca Juga: Biden Memberi Tahu Ukraina: AS Akan 'Merespons Dengan Tegas' Jika Rusia Menyerang dan Invasi Militer

Setelah terjadi bentrok semalaman antara pengunjuk rasa dan tentara, kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota keduanya dibakar, dan mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu, kata wartawan Reuters.

Personel militer menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa. Pada Kamis malam terjadi pertempuran baru di alun-alun utama Almaty, yang diduduki secara bergantian oleh pasukan dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.

Rusia masuk ke Kazakhstab di wilayah Asia Tengah karena dikenal sumebr daya alamnya yani minyak dan uranium.

Produksi minyak di ladang utama Kazakhstan Tengiz berkurang pada Kamis, kata operatornya Chevron, karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes. Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah