Pada bulan Desember saja harga diperkirakan telah melonjak 9%, jajak pendapat menunjukkan, dengan pengaruh pelemahan lira kemungkinan akan dirasakan di bulan mendatang juga.
"Inflasi bisa mengikuti tren naik dengan dampak tertundanya nilai tukar mata uang asing setelah Januari," kata ekonom Gedik Yatirim Serkan Gonencler. Data Desember akan dirilis pada 3 Januari.
Menurut perhitungan pedagang, cadangan devisa bersih bank sentral, tidak termasuk swap, turun sekitar $8 miliar minggu lalu, dengan sebagian besar jatuh dalam dua hari pertama minggu ini. Mereka turun $17-$18 miliar pada Jumat lalu sejak awal bulan, ketika bank memulai intervensi langsungnya.
Baca Juga: Afrika Selatan Longgarkan Aturan Isolasi dan Karantina Baru Saat Omicron Mewabah
Namun, Menteri Keuangan Nureddin Nebati pada Senin malam membantah bahwa ada penjualan dolar oleh institusi pada malam ketika Erdogan membuat pengumumannya.
"Tidak ada intervensi malam itu, baik dari bank umum atau siapa pun," kata Nebati dalam sebuah wawancara. "Orang-orang berlomba malam itu untuk menjual dolar mereka, berkat kepercayaan yang diciptakan oleh Presiden kami Tayyip Erdogan."
Orang Turki tidak menjual dolar dalam jumlah besar pada Senin dan Selasa pekan lalu, menurut data resmi yang menunjukkan bahwa mereka hanya memainkan sedikit peran dalam kenaikan tersebut.
Bank sentral telah memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 500 basis poin menjadi 14% sejak September, meskipun inflasi meningkat menjadi lebih dari 21% pada bulan November.
Indeks saham utama Istanbul (.XU100) turun 0,7%.***