Network
PORTAL JOGJA – Arab Saudi sebagai eksportir minyak utama dunia berencana mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Rencana tersebut merupakan respon dari perubahan iklim akibat gas rumah kaca yang mana sebagian besar dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Dikutip Portal Jogja dari Reuters, Putra mahkota Arab Saudi mengatakan bahwa Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama dunia berencana mencapai emisi "nol bersih" dari gas rumah kaca.
Dia juga mengatakan akan menggandakan pengurangan emisi yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2030.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan menteri energi Arab Saudi mengatakan bahwa seiring dengan upaya mengatasi perubahan iklim, Arab Saudi juga menekankan pentingnya hidrokarbon yang berkelanjutan namun tetap memastikan stabilitas pasar minyak.
Baca Juga: Drew Barrymore Tulis Komentar Genit pada Unggahan Leonardo Dicaprio tentang Perubahan Iklim
Pihak Arab Saudi dalam Saudi Green Initiative (SGI) menjelang COP26, konferensi iklim PBB di Glasgow yang diselenggarakan pada akhir bulan, berharap agar negara-negara dapat menyepakati pengurangan emisi global yang lebih serius untuk mengatasi pemanasan global.
Amerika Serikat, penghasil emisi terbesar kedua di dunia, merespon sinyal tersebut dengan berkomitmen untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050.
Adapun China dan India, penghasil emisi terbesar dan ketiga terbesar di dunia, belum ingin berkomitmen pada ajakan tersebut.
Pangeran Mohammed mengatakan bahwa Arab Saudi akan bergabung dengan inisiatif global untuk memangkas emisi metana hingga 30% dari tingkat 2020 pada 2030, yang telah ditekankan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Oktober 2021: Ver Lolos Lagi, Irvan Belum Terima Andin Dipenajara
