Network
PORTAL JOGJA - China Evergrande Group (3333.HK) pada hari Selasa melewatkan putaran ketiga pembayaran obligasi dalam tiga minggu, mengintensifkan kekhawatiran pasar atas penularan yang melibatkan pengembang properti lainnya sebagai dinding kewajiban pembayaran utang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
Beberapa pemegang obligasi mengatakan mereka tidak menerima pembayaran kupon sebesar $148 juta pada catatan Evergrande April 2022, April 2023 dan April 2024 yang jatuh tempo pada pukul 0400 GMT pada hari Selasa, menyusul dua pembayaran lain yang terlewatkan pada bulan September.
Itu menempatkan investor pada risiko kerugian besar pada akhir masa tenggang 30 hari karena pengembang bergulat dengan kewajiban lebih dari $300 miliar.
Baca Juga: Krisis Utang Evergrande Menjerat Investor Ritel, Pembangun dan Pembeli Rumah di China
Evergrande tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sebanyak $101,2 miliar obligasi yang diterbitkan oleh pengembang China akan jatuh tempo pada tahun depan, menurut data Refinitiv.
"Kami melihat lebih banyak default ke depan jika masalah likuiditas tidak membaik secara nyata," kata pialang CGS-CIMB dalam sebuah catatan, menambahkan pengembang dengan peringkat kredit yang lebih lemah mengalami kesulitan dalam pembiayaan kembali saat ini.
Perdagangan obligasi imbal hasil tinggi tetap lemah pada hari Selasa menyusul kekalahan di sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran tentang penularan yang menyebar cepat di sektor $ 5 triliun, yang menyumbang seperempat dari ekonomi China dan seringkali merupakan faktor utama dalam pembuatan kebijakan.
Data Bursa Efek Shanghai menunjukkan lima pecundang teratas di antara obligasi yang diperdagangkan di bursa dalam transaksi pagi semuanya diterbitkan oleh perusahaan properti.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Oktober 2021: Aquarius Waspada di Jalan Raya, Pisces Belum Ketemu Jodoh
