Network
PORTAL JOGJA - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada hari Selasa, 14 September 2021, akan menetapkan rencananya untuk mengelola pandemi Covid-19 di bulan-bulan musim dingin, mengumumkan keputusan untuk membatalkan pengenalan paspor vaksin dan langkah-langkah untuk mengakhiri beberapa kekuatan darurat.
Johnson, yang mendapat kecaman dari beberapa orang di Partai Konservatif yang berkuasa karena menaikkan pajak untuk memperbaiki krisis kesehatan dan perawatan sosial, tampaknya akan mencoba menenangkan para kritikus itu dengan membatalkan rencana untuk memperkenalkan paspor meskipun ada peningkatan jumlah kasus virus corona.
Dilansir dari Reuters, Menteri Kesehatan, Sajid Javid, mengatakan dia tidak mengantisipasi lebih banyak lockdown dan bahwa paspor vaksin tidak akan diperkenalkan di Inggris, karena pemerintah malah bergantung pada vaksin dan pengujian untuk membela publik.
Baca Juga: Bandara Sydney dengan Bijaksana Menyetujui Kesepakatan untuk Lepas Landas
"Sekarang kita memasuki musim gugur dan musim dingin ... perdana menteri minggu ini akan menetapkan rencana kami untuk mengelola Covid-19 selama beberapa bulan mendatang dan dalam hal itu kami akan menjelaskan bahwa program vaksin kami berhasil," Javid kepada Sky News.
Ia juga tidak "mengantisipasi lockdown lagi" dan pemerintah tidak akan melanjutkan dengan paspor vaksin untuk memungkinkan orang menghadiri acara massal dan dia ingin "menyingkirkan" PCR tes untuk pelancong sesegera mungkin.
Javid menambahkan pemerintah akan tetap "berhati-hati", tetapi "program vaksin, program pengujian kami, program pengawasan kami, perawatan baru ... ini semua adalah tembok pertahanan kami dan sementara ada banyak virus di sekitarnya, itu berhasil" .
Baca Juga: Queensland Urungkan Rencana Lockdown Singkat Setelah Nol Infeksi Covid-19
Night-time industri menyambut baik paspor vaksin U-turn, dengan Michael Kill, kepala eksekutif badan perdagangan Night Time Industries Association (NTIA), mengatakan dia berharap bisnis akan dapat "mulai membangun kembali sektor yang secara konsisten berada di akhir yang tajam dari pandemi ini".
