Staf Ambulans di India Diduga yang Membuang Jenazah Korban Covid-19 di Sungai Gangga

- 12 Mei 2021, 12:29 WIB
Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. /DOK. Pikiran-Rakyat.com

PORTAL JOGJA - Staf ambulans di India diduga telah membuang Jenazah korban Covid-19 ke Sungai Gangga, hingga terdampar di tepian sungai Gangga selama dua hari berturut-turut.

Seperti dilansir dari Telegraph, pada hari Selasa 11 Mei 2021, seorang anggota parlemen dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, Janardhan Singh Sigriwal, mengklaim bahwa jenazah korban Covid-19 yang dibuang ke sungai dilakukan oleh staf ambulans di negara bagian utara Bihar.

Video kemudian dibagikan oleh saluran berita terkemuka India, NDTV, yang menunjukkan staf ambulans terlihat sedang membuang jenazah ke sungai.

Baca Juga: Puluhan Jenazah Terdampar di Tepi Sungai Gangga, Diyakini Korban Meninggal Covid-19 Yang Sengaja Dibuang

Pada hari Selasa, lebih dari selusin jenazah terlihat mengambang di distrik Ghazipur di Uttar Pradesh, salah satu negara bagian di India yang paling parah terkena dampak gelombang kedua virus corona di negara tersebut.

Penduduk setempat kemudian melihat jenazah yang membusuk di dalam air dan memberi tahu pihak berwenang, yang kemudian melakukan penyelidikan terkait darimana mayat itu berasal.

Dilihat dari kondisi jenazah menunjukkan bahwa jasad tersebut telah berada di dalam air selama beberapa hari.

Atas kejadian itu pihak kepolisian akan melakukan patroli di daerah tersebut untuk memastikan jenazah tidak dibuang ke sungai. Ghazipur berada 35 mil di bagian hulu, sekitar 100 dari ditemukannya mayat terdampar pada hari Senin, di distrik Buxar negara bagian Bihar.

Infrastruktur perawatan kesehatan di Bihar dan Uttar Pradesh, dua negara bagian termiskin di India tersebut telah runtuh karena jumlah kasus yang meningkat.

Penduduk desa di Buxar mengatakan kepada Telegraph bahwa beberapa mayat di sungai sebagian dibakar dan telah dibuang ke sungai karena krematorium di distrik jaraknya jauh dan jumlah korban meninggal akibat Covid-19 terus meningkat.

“Selama waktu normal, krematorium di sini biasanya melayani antara dua hingga tiga jenazah setiap hari. Tapi, jumlah jenazah yang datang setiap hari mendekati 60, ”kata seorang warga Desa Chausa.

Baca Juga: Transformer: Age of Extinction dan Crank : High Voltage Malam Ini di Bioskop TransTV Rabu 12 Mei 2021

Pedesaan Bihar dan Uttar Pradesh sangat miskin dan aktivis lokal mengatakan harga kremasi telah meroket dari 400 rupee (£ 3,85) menjadi 10.000, dengan persediaan kayu bakar mulai menipis, sehingga memaksa penduduk untuk meninggalkan mayat di sungai.

“Kemiskinan menjadi salah satu penyebab jenazah mengapung di Sungai Gangga karena memakan banyak biaya untuk membakar jenazah,” kata seorang warga Desa Gahmar.

Pada hari Minggu, puluhan jenazah yang diyakini sebagai korban Covid, juga dilaporkan mengapung di Sungai Yamuna di distrik Hamirpur di Uttar Pradesh.

Meskipun ada sedikit penurunan dalam jumlah kasus harian, namun gelombang kedua Covid-19 di India belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Telegraph.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah