Vaksinasi Covid-19 Resmi Jadi Syarat Umrah Ramadhan dan Haji 2021, Kabar Terbaru dari Arab Saudi!

- 6 April 2021, 10:44 WIB
Kondisi Mekah sebelum pandemi virus corona.
Kondisi Mekah sebelum pandemi virus corona. /Instagram.com/@Mekah_madinah

PORTAL JOGJA - Meskipun awalnya tidak ada vaksinasi Covid-19 yang diwajibkan bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan Umrah Ramadhan maupun Haji tahun 2021, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akhirnya mengeluarkan pengumuman bahwa hanya orang-orang yang telah divaksinasi Covid-19 yang boleh mengikuti Umrah Ramadhan dan ibadah Haji tahun 2021.

Keputusan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengenai kewajiban bagi jamaah yang hendak mengikuti umrah Ramadhan dan haji ini dikeluarkan Senin, 5 April 2021.

“Vaksin Covid-19 wajib bagi mereka yang ingin datang haji dan akan menjadi salah satu syarat utama (untuk menerima izin untuk datang),” tulis surat keputusan yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq al- Rabiah.

Ada tiga kategori orang yang diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah tahunan ini.

Baca Juga: Pernikahan Atta dan Aurel Dicerca Netizen Indonesia, Dipuja Netizen Malaysia

Baca Juga: 128 Warga Meninggal dan 72 Hilang Dampak dari Cuaca Ekstrem Siklon Tropis Seroja di NTT

Pertama, adalah mereka yang telah menerima dua kali dosis vaksin Covid-19. Kedua adalah mereka yang telah diberikan dosis tunggal Covid-19 setidaknya 14 hari sebelum ibadah, dan kategori ketiga adalah mereka yang telah sembuh dari infeksi Covid-19.

Hanya jamaah yang memenuhi salah satu dari ketiga kategori ini yang diizinkan untuk melakukan umrah Ramadhan, haji dan menghadiri shalat di Masjidil Haram di kota Mekkah serta Masjid Nabawi di Madinah.

Kementerian kesehatan Arab Saudi mengatakan kebijakan ini akan dimulai bersamaan dengan bulan Ramadhan.

Baca Juga: Hotma Sitompul Akhirnya Mengaku Mengusir Istrinya, Desiree Tarigan. Ini Alasannya!

Baca Juga: Hati-Hati Mutasi dari Virus Covid-19 E484K (Eek) Sudah Menyerang Sebagian Besar Pasien Corona di Tokyo

Awal bulan Maret lalu pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman mengganti menteri haji M. Saleh bin Taher Benten dengan Essam bin Saad bin Saeed

Kebijakan ini dipercaya diambil setelah meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di Arab Saudi menyusul penutupan kembali sejumlah masjid.

Kemarin, Senin 5 April 2021 kasus positif harian meningkat dengan 695 kasus baru dan tujuh kematian baru.

Menjadikan kasus total infeksi Covid-19 menjadi 393.377 dan angka kematian mencapai 6704.

Baca Juga: Siapkan Perlengkapan Hujan, BMKG Perkirakan Hari Ini Hujan Turun Siang Hingga Sore

Baca Juga: Kepala BNPB Ingatkan Pencegahan Penularan Covid-19 di Lokasi Bencana Banjir Bandang NTT

Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan telah mengelola 5 juta vaksin Covid-19 untuk populasi lebih dari 34 juta orang.

Kerajaan Arab Saudi terakhir mengadakan ibadah haji pada tahun 2020 dengan pembatasan ketat. Hanya sekitar 10 ribu warga Mekkah dan sekitarnya yang diperbolehkan ikut bagian dalam acara tahunan ini.

Turun drastis dibanding partisipasi jamaah haji sebanyak 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia pada tahun 2019.

Sampai saat ini belum jelas berapa banyak jamaah haji yang diperbolehkan ikut serta dalam ibadah ini.

Baca Juga: Kepala BNPB Doni Monardo Hari Ini Dijadwalkan Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Flores Timur NTT

Haji adalah salah satu ibadah terpenting dalam Islam yang dilakukan sekali seumur hidup, jika mampu.

Ibadah ini mengikuti ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam Haji Wada, 1400 tahun lalu, haji perpisahan sebelum meninggalnya pada usia 63 tahun.

Haji menyatukan jutaan penganut Islam dari berbagai negara, dari berbagai status dan tingkat kekayaan, berada dalam satu kondisi dan membawa rasa persatuan, kebersamaan dan kerendahan hati dalam diri mereka.

Namun dalam pelaksanaan haji tahun lalu, jamaah sudah harus menjaga jarak antara satu sama lain, menciptakan kekosongan di sekeliling Ka'bah dengan hanya beberapa orang yang mengitarinya.

Baca Juga: Kemenag Izinkan Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri Berjamaah, Ini Syarat-syaratnya

Baca Juga: 80 Lumba-lumba Mati dan Terdampar di Ghana. Pemerintah Ingatkan Jangan Makan Dagingnya!

Jamaah juga hanya dapat memakan makanan yang sudah dikemas di dalam kamar hotel mereka, sendirian.

Seluruh negara Islam di dunia sedang menunggu keputusan akan dibuka atau tidaknya ibadah haji tahun ini untuk umum beserta berapa kuota yang akan diterima setiap negara.

“Pemerintah harus siap untuk mengamankan tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan fasilitas kesehatan di Mekah dan Madinah,” ujar Al-Rabiah bila haji benar-benar akan terlaksana pada tahun 2021.

Fasilitas yang dimaksud akan ditempatkan di setiap pintu masuk yang akan dilalui jamaah ke dalam masjid.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah