Network
PORTAL JOGJA – Gempa Fukushima Jepang berkekuatan 7,3 pada Sabtu 13 Februari 2021 pukul 23.07 malam telah melukai lebih dari 150 orang. Gempa tersebut juga memutus aliran listrik dan air, serta mengakibatkan gangguan layanan kereta peluru shinkansen.
Dilansir dari Kyodo News, berbeda dengan gempa dahsyat berkekuatan 9,0 yang pernah mengguncang Fukushima dan Miyagi pada Maret 2011, Gempa Fukushima Sabtu lalu tidak menimbulkan korban jiwa.
Seperti diketahui, hampir 10 tahun silam, prefektur Fukushima dan Miyagi sempat hancur oleh gempa berkekuatan 9,0 dan tsunami, yang mengakibatkan lebih dari 150.000 orang tewas dan bahkan memicu krisis nuklir.
Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Sedang Menunggu Kehadiran Anak Kedua
Meski pada gempa Sabtu lalu tsunami tidak terjadi, namun gempa tersebut mau tidak mau mengingatkan warga pada bencana mengerikan tahun 2011 yang hanya beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 10.
Cedera dilaporkan di dua prefektur dan tujuh lainnya, termasuk Chiba, Kanagawa dan Saitama yang tetangga Tokyo, penghitungan Kyodo News menunjukkan. Gempa juga dirasakan di ibu kota Jepang dan beberapa daerah lainnya.
Kyodo News juga menuliskan, air di kolam bekas bahan bakar nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi dilaporkan tumpah. Namun menurut operator Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. infrastruktur yang sempat rusak setelah bencana 11 Maret 2011 itu tidak mengalami kebocoran.
Baca Juga: Ayah Penyanyi Rap Nicki Minaj Meninggal Dunia Karena Tabrak Lari
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan anggota Kabinet pada Minggu 14 Februari mengungkapkan, pemerintah telah menerima laporan tentang banyak korban luka tetapi tidak ada korban jiwa. Suga juga mengingatkan agar warga tetap waspada.
"Kami ingin orang-orang bertindak cepat dengan tidak lengah dan memperhatikan informasi yang diberikan oleh otoritas lokal," kata Suga seperti ditulis Kyodo News.***
