Network
PORTAL JOGJA - Gempa bermagnitudo 7,3 mengguncang wilayah Fukushima di lepas pantai Tohoku, menyebabkan sedikitnya 50 orang terluka dan membuat beberapa pembangkit listrik mati, pada Sabtu malam 13 Februari 2021 waktu setempat,
Gempa dengan kekuatan 6 pada skala intensitas seismik Jepang - level tertinggi kedua - mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima di wilayah Tohoku. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Korban cedera tersebut dilaporkan di prefektur Miyagi dan Fukushima, tetapi belum jelas apakah ada yang terluka parah, seperti dilansir Portaljogja.com dari Japan Times.
Baca Juga: Jepang Diguncang Gempa Bumi 7,1M
Di seluruh negeri, sedikitnya 950.000 rumah tidak teraliri listrik pada tengah malam, kata juru bicara pemerintah Katsunobu Kato dalam konferensi persnya. Kato kemudian mengatakan bahwa banyak pembangkit listrik di negara itu padam.
Sumber pemerintah mengatakan situasi pemadaman listrik diperkirakan akan membaik pada Minggu dini hari, tetapi butuh lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki wilayah Tohoku.
Gempa, yang juga dirasakan di Tokyo, di mana tercatat 4 skala Jepang, terjadi sekitar pukul 11:07, menurut Badan Meteorologi. Pusat gempa berada di lepas pantai Fukushima, sekitar 220 kilometer (135 mil) utara Tokyo. Fokusnya diperkirakan berada pada kedalaman sekitar 55 kilometer.
Baca Juga: Awas! Tidur Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Stroke hingga 85 Persen
Pada konferensi pers Minggu pagi, seorang pejabat Badan Meteorologi mengatakan gempa susulan hingga 6 skala kuat di Jepang dapat terjadi setidaknya selama seminggu. Pejabat itu mengatakan gempa hari Sabtu itu diyakini sebagai gempa susulan dari Gempa Bumi Besar Jepang Timur yang melanda wilayah yang sama pada 11 Maret 2011.
“Karena (gempa tahun 2011) adalah gempa yang sangat besar dengan kekuatan 9,0, tidak mengherankan jika terjadi gempa susulan dalam skala ini 10 tahun kemudian,” kata Kenji Satake, seorang profesor di Institut Penelitian Gempa Universitas Tokyo.
