PORTAL JOGJA - Salah satu orang terkaya di dunia Jeff Bezos dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Amazon pada 2 Februari 2021 lalu. Posisi Jeff sebagai CEO raksasa perusahaan retail ini akan digantikan oleh Andy Jassy.
Andy sendiri adalah CEO dari anak perusahaan Amazon divisi bisnis bernama, Amazon Web Services. Andy bukanlah orang baru di perusahaan ini.
Ia telah Bergabung dari 1997 lalu, membangun Amazon Web Services (AWS) dan mengembangkannya menjadi sebuah platform yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Barcelona Melangkah ke Semifinal Copa Del Rey Usai Bantai Granada 5-3
Dikutip dari Reuters, pada Rabu 3 Februari 2021. Tom Johnson selaku Kepala Bagian Transformasi di Mindshare Worldwide mengungkapkan bahwa ditunjuknya Andy adalah langkah yang tepat.
“Andy memiliki latar belakang yang baik dalam mengarahkan Amazon Web Services (AWS) hingga menjadi seperti sekarang,” ungkap Johnson. Dia menunjukkan pentingnya layanan tersebut terhadap strategi bisnis Amazon.
“Sangat menarik ketika melihat bagaimana bisnis iklan yang berkembang sangat pesat sejalan dengan bisnis raksasa perdagangan,” sambung Johnson.
Baca Juga: Pembalap Ducati Jack Miller Berpotensi Menjuarai MotoGP Dengan Satu Syarat
Amazon sudah berjalan selama 27 tahun. Berawal dari menjual buku secara online, kini menjadi salah satu retail terbesar yang pernah ada.
“Kini Amazon telah dikenal luas sebagai salah satu perusahaan sukses di dunia. Melayani ratusan juta konsumen, dan telah mempekerjakan sebanyak 1,3 juta orang dengan dedikasi tinggi” ungkap Jeff di situs resmi Amazon. Jeff juga menegaskan belum akan pensiun dari Amazon.
“Saya akan tetap terlibat dalam segala proses penting di Amazon. Tetapi saya juga ingin memiliki waktu dan energi untuk fokus terhadap hal lain, seperti di Day 1 Fund, Bezos Earth Fund, Blue Origin, The Washington Post, dan minat saya yang lain,” imbuhnya.
Baca Juga: Eden Hazard Kembali Cedera, Bintang Real Madrid Ini Akan Absen Hingga Enam Minggu
Sejak Covid-19 muncul di Amerika Serikat, semakin banyak konsumen yang beralih ke Amazon untuk melakukan pengiriman bahan-bahan pokok dan obat medis. Akibatnya, retailer online terbesar di dunia ini menjadi sangat sibuk.
Hal itu mengakibatkan Amazon harus merekrut lebih dari 400.000 lebih pekerja dan mencatat rekor keuntungan yang fantastis.***