Awkarin Idap Bipolar: Bukan Aib yang Mesti Ditutupi, ke Psikolog itu It's OK

- 18 Januari 2022, 08:53 WIB
Awkarin ingatkan, menjadi pengidap bipolar bukanlah aib.
Awkarin ingatkan, menjadi pengidap bipolar bukanlah aib. /Foto : Instagram @awkarin/

Baca Juga: Drama Korea Dream High dan Birth of A Beauty, Jadwal Acara NET TV Selasa 18 Januari 2022

"Itu butuh step yang rada ribet juga, ngga bisa cuma sekali ke psikolog, kalau aku waktu itu empat kali ke psikolog," ujar Karin.

Ia menyebutkan, pada pertemuan awal adalah sessi curhat, sementara pada pertemuan berikutnya ia harus menjalani tes dan terapi. Hasil tes itulah yang kemudian menentukan seseorang membutuhkan penanganan medis atau hal lain.

"Kalau butuh medication, dia salurin aku ke psikiatris, kalau aku sekarang di Abdi Waluyo," tutur Awkarin.

Sebagai pengidap bipolar, Karin mengaku kadang mengalami fase manic yang membuatnya seperti memiliki banyak ide, sangat kreatif hingga tidak bisa tidur.

"Jadi jatuhnya kayak imsomnia," kata perempuan yang didiagnosa mild bipolar pada 2018 ini.
Meski saat fase manic dirinya bisa menjadi penuh ide dan kreatif, namun ia tidak bisa begitu saja mengikuti desakan keinginan yang berlebihan tersebut karena akan berisiko merasakan sangat down.***

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: YouTube TS Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah