Mentan Syahrul Minta Masyarakat Konsumsi Buah Lokal

- 10 Agustus 2020, 21:23 WIB
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian. /Istimewa.
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian. /Istimewa. /Naswandi/

PORTAL JOGJA - Pemerintah mendorong masyarakat agar semakin bangga konsumsi buah lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Buah dan sayuran produk petani Indonesia tidak kalah dibanding produk luar.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat peluncuran program Gelar Buah Nusantara (GBN) 2020 di Jakarta, Senin, (10/8/2020).

Dalam sambutannya, Syahrul mengatakan buah dan sayuran produksi petani Indonesia tidak kalah unggul dengan negara lain. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk produksi buah lokal karena orang luar saja sangat menginginkan buah Indonesia.

Baca Juga: Positif Covid-19 di Indonesia Naik, 10 Provinsi Alami Penambahan Terbanyak

"Negara lain waktu kami keluar juga mengatakan bahwa mereka rindu buah tropis dan buah tropis yang paling bagus adalah dari Indonesia," kata Syahrul seperti dikutip dari detikfinance.

"Oleh karena itu yang kita gelar hari ini selain sosialisasi bahwa buah kita tidak kalah, buah kita dibutuhkan di luar negeri dan itu terbukti dengan apa yang kita lihat di sekitar kita," kata Syahrul.

Salah satu buktinya lanjut dia, tidak ada komoditi pertanian yang turun. Ia mengklaim hal itu bisa terjadi karena tidak terlepas dari dirinya yang jadi Menteri Pertanian.

"Saya lapor tidak ada komoditi pertanian yang turun alhamdulillah. Mungkin karena menterinya Syahrul Yasin Limpo, anak buahnya Pak Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto)," ucapnya.

Baca Juga: Upadate Covid-19 DIY : Ada 14 Kasus, Sleman Jadi yang Terbanyak

Berdasarkan paparannya, nanas memiliki nilai ekspor Rp 1,5 triliun yang pasar utamanya ke Amerika Serikat (AS), Belanda, Spanyol, Jerman dan Jepang. Sedangkan Manggis ekspor ke Hong Kong, China, Malaysia, Saudi Arabia, dan Prancis yang nilainya Rp 1,09 triliun.

"Pisang juga seperti itu nilainya Rp 45 miliar lebih tahun ini. Mangga ekspor utama kita ke Singapura, AS, China, Hong Kong, Vietnam. Salak juga seperti itu di atas Rp 9 miliar. Rambutan dan Durian termasuk Buah Naga kita," kata Syahrul menyebutkan.

Dalam acara peluncuran ini hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Airlangga menambahkan saat pandemi ini permintaan buah-buahan dipastikan meningkat. Hal dapat diandalkan sebagai pendongkrak perekonomian.

Baca Juga: Upadate Covid-19 DIY : Ada 14 Kasus, Sleman Jadi yang Terbanyak

"Dalam situasi Covid-19, buah-buahan bisa menjadi penyangga imunitas. Ini sektor yang sekaligus bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.

Menurutnya subsektor hortikultura juga bisa menjadi mitigasi untuk mempertahankan agar nilai tukar petani (NTP) tetap melaju positif. Sebab, komoditas hortikultura, terutama buah-buahan khas nusantara yang jenisnya amat beragam di setiap daerah.(*)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: detikFinance


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah