Uni Eropa Bakal Rangkul Pengungsi Ukraina Kelompok Produktif Jadi Tenaga Kerja Potensial

- 12 Maret 2022, 17:23 WIB
Pengungsi Ukraina Menderita Kedinginan dan Pasukan Rusia Terjebak di Salju dengan Suhu Minus 20 Derajat Celcius
Pengungsi Ukraina Menderita Kedinginan dan Pasukan Rusia Terjebak di Salju dengan Suhu Minus 20 Derajat Celcius /Reuters

PORTAL JOGJA - Gelombang pengungsi Ukraina mulai membanjiri sejumlah negara di Eropa Timur sejak invasi Rusia 24 Februari 2022.

Badan PBB UNHCR mencatat sekitar 2,5 juta warga Ukraina mengungsi ke negara seperti Polandia, Rumania dan Hungaria.

Hingga saat ini gelombang pengungsi terus berdatangan di perbatasan untuk didata sebelum melanjutkan negara yang dituju.

Negara-negara Eropa Timur merangkul jutaan pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia sebagai tenaga kerja potensial.

Menurut keterangan PBB, Sekitar 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina. Jumlah tersebut dinyatakan sebagai krisis pengungsi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Instagram Diblokir di Rusia, Presiden Vladimir Putin Tatang Meta ke Jalur Hukum

Lebih dari setengah dari total keseluruhan pengungsi kini berada di Polandia, sedangkan puluhan ribu lainnya tinggal di Moldova dan Bulgaria.

Akademisi Universitas Wina, Sieglinde Rosenberger, mengatakan para pengungsi di wilayah Uni Eropa (UE) memiliki kualifikasi dan memenuhi syarat kebutuhan tenaga kerja

Kondisi demikian mendorong negara-negara UE untuk memanfaatkan potensi pengungsi dengan membuka lapangan kerja secara besar-besaran.

“Namun pertanyaannya adalah, apakah kita mampu mengintegrasikan mereka semua?” ucap Rosenberger, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com,12 Maret 2022 dengan judul berita "Pengungsi Ukraina Dirangkul Uni Eropa Jadi Tenaga Kerja, Jumlah Fantastis Buat Beberapa Negara Kewalahan".

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah