PORTAL JOGJA - Saham grup maskapai penerbangan berbiaya murah, AirAsia jatuh pada sesi perdagangan pagi, Selasa, 30 Maret 2021.
Hal ini terjadi akibat grup AirAsia Bhd membukukan rekor kerugian pada kuartal pertama tahun 2021 ini.
Saham perusahaan milik Tony Fernandes ini turun 6,2 persen di paruh pertama sesi perdagangan Selasa, 30 Maret 2021.
“Kami sekarang mengantisipasi AirAsia melaporkan kerugian bersih 92 juta ringgit pada 2022 karena pemulihan yang lebih lambat dari perkiraan dalam pariwisata internasional,”
Ujar seorang analis keuangan, Isaac Chow.
Adanya lockdown di Malaysia, penutupan perbatasan dengan negara lain, dan program vaksinasi Covid-19 yang ternyata lebih lama daripada perkiraan membuat Affin Hwang Capital memangkas perkiraan pendapatan untuk 2021 dan 2022.
Baca Juga: Dolar Menguat Imbas Imbal Balik Obligasi AS, Harga Emas Anjlok Lebih dari 1 Persen
Dalam presentasi di situs AirAsia, mereka mengharapkan adanya peningkatan 33 persen dari dari penerbangan domestik pada kuartal berikutnya, yaitu April-Juni 2021. Kuartal pertama memang tidak begitu diharapkan karena Malaysia masih melakukan lockdown.